
BEI Respons Melesetnya Target Nilai Kapitalisasi Pasar BUKA

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkirakan penawaran umum perdana saham perusahaan teknologi unicorn di Indonesia akan mengerek nilai kapitalisasi pasar BEI senilai US$ 38 miliar atau setara Rp 543,40 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.300 per US$.
Dari target itu, emiten e-commerce, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) digadang-gadang nilai kapitalisasi pasarnya akan menembus Rp 77,3 triliun sampai dengan Rp 87,6 triliun setelah IPO.
Namun demikian, sampai dengan penutupan perdagangan Rabu kemarin, nilai kapitalisasi pasar BUKA melorot ke Rp 38,18 triliun. Saham Bukalapak memang sempat melejit 25% saat awal-awal pencatatan saham pada 6 Agustus 2021 yang membuat nilai kapitalisasi pasarnya sempat menembus Rp 109 triliun.
Merespons hal ini, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Setia menyampaikan, melihat perkembangan valuasi dari perusahaan teknologi dengan tingkatan unicorn maupun uentaur, tentunya BEI tetap optimis adanya kontribusi positif yang dapat diberikan terhadap peningkatan kapitaliasai pasar Bursa Efek Indonesia apabila perusahaan-perusahaan unicorn dan centaur tercatat nantinya.
"Harapan kami peningkatan kapitalisasi pasar juga dapat berasal dari perusahaan-perusahaan lain dari berbagai karakteristik dan sektor usaha," kata Nyoman, Rabu (19/1/2022).
Optimisme tersebut tidak lepas dari faktor perkembangan kondisi new normal yang semakin kondusif dan pemulihan ekonomi nasional yang juga diharapkan dapat menjadi driver untuk mendorong korporasi melakukan ekspansi bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.
Guna mengakomodasi perusahaan unicorn/centaur dan berbagai karakteristik perusahaan Indonesia, terdapat beberapa inisiatif yang dilakukan SRO pasar modal dan OJK antara lain, pengembangan klasifikasi sektor dan industri, peraturan OJK No. 22/POJK.04/2021 tentang Saham Hak Suara Multipel (SHSM).
Selanjutnya, perubahan Peraturan Bursa Nomor I-A, pengembangan notasi khusus SHSM, IDX Incubatoryang memiliki Road-to-IPO program bertujuan memberikan capacity building program dalam rangka mengakselerasi rencana startup serta perusahaan dengan aset skala kecil dan menengah untuk melakukan IPO dan menjadi Perusahaan Tercatat di BEI.
"Kami berharap dengan adanya inisiatif dan kebijakan adaptif dari OJK bersama SRO tersebut mentrigger lebih banyak perusahaan memanfaatkan pasar modal Indonesia," kata Nyoman.
(sys/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Simak! Ini Aturan Terbaru BEI Demi Dorong IPO Startup Unicorn
