
Jumbo! Potensi Raihan Dana IPO 15 Startup di BEI Rp 127 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan sampai dengan saat ini terdapat 15 perusahaan rintisan (startup) dengan valuasi unicorn dan centaur yang berencana untuk melakukan penawaran umum perdana saham di bursa saham domestik dengan potensi raihan dana Rp 127 triliun.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyebut, 15 perusahaan tersebut merupakan hasil pemetaan yang dilakukan otoritas bursa dari 50 perusahaan rintisan yang beroperasi di Indonesia.
"Dari 50 perusahaan tersebut, kami sudah bertemu dengan 20 perusahaan, di mana 15 perusahaan di antaranya menyatakan berencana untuk melakukan IPO," ungkap Nyoman, Selasa (8/2/2022).
Adapun valuasi dari 20 perusahaan tersebut diperkirakan mencapai US$ 22 miliar atau sekitar Rp 316,36 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.380 per US$. Sedangkan, target penggalangan dana yang direncanakan sekitar US$ 8,8 miliar atau setara Rp 126,54 triliun.
"Informasi penggalangan dana ini disampaikan pada forum lain di mana Bursa tidak turut serta dalam forum tersebut," imbuh Nyoman.
Menurut dia, perkiraan penghimpunan dana tersebut bergerak dinamis sesuai dengan kondisi pasar pada saat mereka melakukan penggalangan dana.
Sementara itu, berdasarkan data BEI sampai dengan 7 Februari 2022 terdapat 5 perusahaan yang telah mencatatkan saham di BEI dengan total dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp 1,67 triliun.
Sedangkan, pada pipeline saham BEI, hingga saat ini terdapat 26 perusahaan dengan total dana yang direncanakan sebesar Rp 1,97 triliun.
Berdasarkan klasifikasi asetnya, terdapat 4 perusahaan dengan kategori aset skala kecil atau di bawah Rp 50 miliar, 12 perusahaan aset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar dan 10 perusahaan dengan aset skala besar atau di atas Rp 250 miliar.
Sementara itu, berdasarkan sektornya, sebanyak 4 perusahaan dari sektor industri, 3 perusahaan dari sektor konsumer non siklikal, 6 perusahaan dari sektor konsumer siklikal, 4 perusahaan dari sektor teknologi.
Selanjutnya, 1 perusahaan dari sektor kesehatan, 2 perusahaan dari sektor energi, 4 perusahaan dari sektor properti dan real estat dan 2 perusahaan dari sektor infrastruktur.
(sys/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Telat Kirim Lapkeu, 68 Emiten "Dihukum" BEI