Jokowi Turun Tangan, Mau RI Punya 25 Startup Unicorn

Tech - Monica Wareza, CNBC Indonesia
23 September 2021 19:35
foto/ Peresmian Pabrik Industri Baja PT. Krakatau Steel (persero) Tbk, Kota Cilegon, 21 September 2021/ Youtube: Setpres Foto: foto/ Peresmian Pabrik Industri Baja PT. Krakatau Steel (persero) Tbk, Kota Cilegon, 21 September 2021/ Youtube: Setpres

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menargetkan dalam beberapa tahun ke depan Indonesia memiliki 25 perusahaan teknologi unicorn, dari saat ini baru sebanyak lima perusahaan. Target tersebut dapat dicapai melalui investasi yang ditanamkan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di banyak startup dalam negeri.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan saat ini Indonesia sudah sangat tertinggal dari banyak negara di dunia mengenai perkembangan bisnis. Di banyak negara, mulai bertumbuh banyak perusahaan teknologi sedangkan di dalam negeri perusahaan yang muncul hanya itu-itu saja.

"Potensinya ada, Indonesia hari ini lima (unicorn), mestinya bisa jadi 25 (unicorn) untuk beberapa tahun ke depan. Nah ini kan juga mendorong dari pada tadi perusahaan-perusahaan Indonesia jadi besar," kata Erick dalam keterangannya, Kamis (23/9/2021).

Menurut dia, untuk mendorong hal ini, pihaknya sudah melakukan diskusi dengan Presiden Joko Widodo untuk memberikan lebih banyak dukungan kepada generasi muda untuk bisa mendirikan perusahaan yang suatu saat bisa menjadi besar.

Dia mencontohkan seperti perusahaan yang didirikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim yakni Gojek atau perusahaan yang didirikan mantan staf khusus presiden, Belva Devara, Ruangguru.

"Sesuai diskusi dengan bapak presiden, bapak presiden ingin sekali generasi muda mempunyai perusahaan-perusahaan besar di Indonesia. Salah satunya yang kita tahu kan mengenai unicorn," terangnya.

Potensi ini bisa dicapai dengan mendorong investasi yang selama ini telah dilakukan oleh PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melalui perusahaan modal ventura (venture capital/VC) yang dimiliki masing-masing perusahaan.

Erick menjabarkan, BRI, Mandiri, dan Telkomsel saat ini sudah berinvestasi di masing-masing 15 startup. Sedangkan Telkom sudah lebih banyak, memiliki 54 portofolio investasi.

Salah satu investasi dari VC tersebut adalah PT Bukalapak.com yang sudah melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) 6 Agustus 2021 lalu.

"Makanya kita bulan Desember minggu kedua nanti bersama presiden kita akan meluncurkan juga bagaimana kita terus mendorong generasi muda punya perusahaan-perusahaan jadi unicorn-unicorn baru," terangnya.

Erick menilai makin banyaknya muncul perusahaan di Indonesia akan semakin mendorong terbukanya lapangan pekerjaan yang lebih masif dan mendorong perekonomian untuk memastikan Indonesia terproteksi dengan digitalisasi.

"Jangan hanya dari luar saja kita jadi market tapi banyak entrepreneur Indonesia yang bisa berdiri tegak," tandasnya.

Informasi saja, unicorn adalah istilah bagi startup yang memiliki valuasi di atas US$1 miliar. Saat ini ada lima unicorn di Indonesia. Yakni: GoTo, Bukalapak, Traveloka, OVO, dan J&T Express.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Kabar Baik! Vaksin Merah Putih Siap Diproduksi Mei 2022


(roy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading