Harga Batu Bara Rekor, Ini Para Taipan Penikmat Cuannya

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
Senin, 20/09/2021 15:05 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia - Batu bara merupakan komoditas vital bagi Indonesia, tidak hanya menyumbang devisa melalui pajak dan royalti yang dibayarkan ke negara, batu bara juga memiliki peran penting dalam elektrifikasi nasional dan masih merupakan sember energi utama dengan biaya rendah.

Meski demikian batubara yang memiliki rantai karbon pajang, pembakarannya menghasilkan emisi tinggi dan berkontribusi terhadap pemanasan global, sehingga eksistensinya di masa depan kian dipertanyakan, apalagi berbagai negara mulai menerapkan kebijakan hijau, termasuk Indonesia yang berencana mencapai net zero emission pada tahun 2070.

Sentimen negatif terhadap dampak lingkungan tampaknya tidak mampu membungkam reli panjang batu bara salah satunya yang salah satunya dipicu oleh lonjakan permintaan listrik berbiaya rendah. Selamasetahun terakhir harga batubara terus mengalami penguatan, dengan harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) nyaris menembus US$ 180 per ton.


Sementara itu dari dalam negeri Harga Batubara Acuan (HBA) yang ditetapkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) harganya selalu menajak sejak bulan Maret tahun ini, di mana kala itu HBA tercatat di angka US$ 84,47 dan terakhir bulan September ini harganya mencapai US$ 150,03 per ton, yang berarti dalam kurun waktu kurang dari setahun HBA telah menguat hingga 77,61%.

Peningkatan harga batubara tentu memberikan keuntungan bagi perusahaan penambang batubara, yang membebankan industri hulu seperti perusahaan pembangkit listrik yang biaya operasinya malah naik.

Berikut Tim Riset CNBC Indonesia coba merangkum beberapa emiten besar dan konglomerat penguasa industri batubara Indonesia.


(hps/hps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Iran-Israel Bikin Harga Komoditas Naik, RI Diuntungkan?

Pages