Semester I-2021

Gegara Batu Bara, Emiten Lo Kheng Hong Cetak Laba 1H Rp 172 M

Monica Wareza, CNBC Indonesia
Jumat, 30/07/2021 13:33 WIB
Foto: Lo Kheng Hong di RUPST Petrosea. (Foto: ist via Lo Kheng Hong)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten jasa pertambangan batu bara yang juga sahamnya dipegang investor ritel ternama Lo Kheng Hong (LKH), PT Petrosea Tbk. (PTRO) mencatatkan laba bersih atau laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 11,76 juta pada semester pertama tahun 2021.

Laba bersih per Juni 2021 itu setara dengan Rp 172 miliar (asumsi kurs Rp 14.500/US$).

Berdasarkan laporan keuangan PTRO yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat ini (30/7), laba bersih emiten Grup Indika Energy ini meningkat 29,80% dibandingkan dengan US$ 9,06 juta atau Rp 131 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.


Sementara itu, total pendapatan perusahaan juga naik 9,89% menjadi US$ 193,30 juta atau setara Rp 2,8 triliun, dari US$ 175,90 juta pada periode yang sama tahun 2020.

Kenaikan laba perusahaan sebagian besar dicapai melalui peningkatan kegiatan operasional di lini bisnis kontrak pertambangan, di mana total volume overburden removal meningkat 26,82% yoy (year on year) menjadi 58,02 juta dan produksi batu bara (coal production) meningkat 25,49% yoy menjadi 15,95 juta ton.

"Sepanjang tahun 2021, kami melanjutkan program transformasi digitalnya secara keseluruhan dengan membangun organisasi yang agile dan memanfaatkan digital tools terkini untuk memungkinkan kami mendapatkan peluang usaha baru, mengembangkan business model baru, serta memperkuat kinerja operasionalnya," kata Hanifa Indradjaya, President Direktur Petrosea, dalam keterangan resmi, Jumat ini (30/7).

Pada masa pandemi Covid-19 ini, perusahaan fokus untuk mempercepat proses diversifikasi usahanya dengan menjalankan beberapa peluang bisnis di proyek mineral, seperti emas dan bauksit, serta memperkuat kapabilitas anak perusahaan di sektor pertambangan dan EPC (engineering procurement and construction).

Pada tahun 2021, Petrosea juga melanjutkan strategi liability management yang efektif, di mana Petrosea mencatat penurunan debt balance 22,71% yoy dan penurunan beban bunga 46,98% yoy, serta melanjutkan cash management strategy yang prudent demi mendukung implementasi strategi 3D, yaitu Diversifikasi, Digitalisasi dan Dekarbonisasi.

Per Juni 2021, saham PTRO dipegang PT Indika Energy Tbk (INDY) sebesar 69,80% (704.014.200 saham), Lo Kheng Hong 15,01% (151.422.200), dan publik 15.19% (153.168.600).

Pada sesi I perdagangan, saham PTRO ditutup naik 2,37% di Rp 1.940/saham dengan nilai transaksi Rp 1,75 milir dan kapitalisasi pasar Rp 1,96 triliun. Sebulan terakhir saham PTRO naik 1,57% dan year to date naik tipis 0,52%.


(tas/tas)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Alasan Produsen Batu Bara Ramai-Ramai Incar Bisnis LNG & EBT