Emiten Lo Kheng Hong Dapat Cuan Proyek Emas, Ini Lokasinya!

tahir saleh, CNBC Indonesia
30 June 2021 08:45
Lo Kheng Hong di RUPST Petrosea. (Foto: ist via Lo Kheng Hong)
Foto: Lo Kheng Hong di RUPST Petrosea. (Foto: ist via Lo Kheng Hong)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten kontraktor tambang batu bara Grup Indika Energy, yang sahamnya juga dipegang investor kawakan Lo Kheng Hong (LKH), PT Petrosea Tbk (PTRO) mendapatkan perpanjangan kontrak proyek dari perusahaan penambang emas PT Masmindo Dwi Area (MDA).

Masmindo merupakan pengelola tambang emas Awak Mas dengan kepemilikan sebanyak 25%, dan anak perusahaan dari Nusantara Resources Limited yang mengelola tambang emas Awak Mas berlokasi di Luwu, Sulawesi Selatan itu.

Nusantara Resources adalah perusahaan pertambangan emas yang terdaftar di Australian Stock Exchange (ASX) dengan proyek utama yaitu Proyek Awak Mas.

Meinar Kusumastuti, Direktur PTRO, mengatakan sejalan proyek Awak Mas tersebut, perseroan dan Masmindo sepakat untuk memperpanjang waktu penyelesaian kontrak FEED (front end engineering and design) dalam melakukan pekerjaan tambahan serta melakukan negosiasi untuk kontrak EPC (engineering, procurement and construction) secara eksklusif sampai dengan 31 Otkober 2021.

"Transaksi ini merupakan bentuk sinergi dan salah satu langkah strategis bagi kelanjutan Proyek Awak Mas di mana baik PTRO dan Masmindo berada dalam satu grup perusahaan di bawah PT Indika Energy Tbk," kata Meinar, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (30/6/2021).

Indika Energy, dan/atau melalui anak usahanya PT Indika Mineral Investindo (IMI), saat ini memiliki sekitar 28% saham di Nusantara serta kepemilikan saham secara langsung di Masmindo.

Sebelumnya INDY telah menandatangani suatu Scheme Implementation Deed untuk mengambilalih Nusantara. "Rencana transaksi ini merupakan langkah strategis Indika untuk meningkatkan eksposur di sektor pertambangan emas dan memperkuat diversifikasi bisnis perusahaan," tutur Arsjad Rasjid, Direktur Utama Indika Energy, seperti dikutip dari keterangan resmi INDY, Senin (28/06/2021).

Indika Energy akan membayar AU$ 0,35 per saham untuk 168.041.107 saham yang belum dimiliki oleh perusahaan, sehingga total transaksinya adalah sebesar AU$ 58,8 juta atau ekuivalen dengan US$ 45,3 juta atau sekitar Rp 656,8 miliar (asumsi kurs Rp 14.500 per US$) untuk sekitar 72% saham di Nusantara.

Adapun rencana transaksi ini tunduk pada pemenuhan persyaratan, antara lain persetujuan pemegang saham Nusantara pada rapat umum pemegang saham yang rencananya akan diselenggarakan pada September 2021, persetujuan pengadilan di Australia, serta pemenuhan kondisi lainnya dalam dokumen sehubungan dengan rencana transaksi.

Rencana transaksi ini juga menerima dukungan penuh dari semua anggota Independent Board Nusantara.

"Transaksi ini merupakan langkah strategis Indika Energy untuk memperkuat diversifikasi bisnis di sektor non batu bara yang terus kami upayakan sejak 3 tahun terakhir," kata Arsjad.

"Kami berharap transaksi ini dapat menciptakan nilai jangka panjang yang menguntungkan bagi seluruh pemangku kepentingan. Sejak kami melakukan investasi awal di akhir 2018, reserves dan resources daripada Masmindo sudah meningkat sebanyak 34% dan 18% yang sekarang berada di level 1,5 juta ons dan 2,35 juta ons. Kami percaya prospek emas ke depannya masih baik," katanya.

Selain INDY selaku pemegang saham pengendali, ada investor lain PTRO yakni Lo Kheng Hong yang memegang 15,01% atau 151,42 juta saham Petrosea.

Sementara itu, tambang emas Awak Mas ditemukan pada tahun 1988 dan melakukan sekitar 135 km pengeboran yang terdiri dari 1.100 titik bor.

Awak Mas merupakan perjanjian Kontrak Karya Generasi ke-7 dengan Pemerintah Indonesia. Masmindo memiliki hak eksklusif mengeksploitasi Proyek Emas Awak Mas hingga tahun 2050.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sengketa Emiten Lo Kheng Hong vs Maruwai Coal, Ini Hasilnya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular