Kuartal I-2021

Dapat Proyek Freeport Rp 298 M, Laba Emiten LKH Malah Drop!

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
30 April 2021 15:48
Lo Kheng Hong, Simas Invest
Foto: Lo Kheng Hong, Simas Invest

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan kontraktor dan penyedia jasa penambangan batu bara domestik, PT Petrosea Tbk (PTRO) baru saja merilis laporan kinerja keuangan kuartal pertama 2021.

Perusahaan yang mayoritas sahamnya dikuasai oleh Grup Indika Energy ini mencatatkan penurunan laba bersih 8,87% secara year-on-year (YoY) dari semula US$ 4,20 juta atau setara dengan Rp 60,98 miliar di kuartal I-2020, turun menjadi US$ 3,83 juta atau setara Rp 55,57 miliar (kurs rata-rata 14.500) di kuartal I-2021.

Penurunan laba bersih ini merupakan akibat dari turunnya pendapatan perseroan.

Sepanjang 3 bulan awal tahun 2021, Petrosea membukukan pendapatan usaha sebesar US$ 91,09 juta atau setara Rp 1,32 triliun. Pendapatan ini menyusut 12,05% secara tahunan dari sebelumnya mencapai US$ 103,57 juta atau setara Rp 1,50 miliar.

Pendapatan usaha Petrosea masih didominasi oleh pemasukan dari jasa dan penambangan yang berkontribusi hingga 85,22% dari total pendapatan perusahaan.

Beberapa nama besar perusahaan tambang termasuk bagian dari klien Petrosea.

Selain Kideco Jaya Agung yang masih merupakan pihak berelasi, PT Freeport Indonesia merupakan salah satu klien terbesar Petrosea.

Nilai transaksi yang diterima Petrosea dari Freeport Indonesia mencapai US$ 20,52 juta atau setara dengan Rp 297,65 miliar, transaksi ini setara dengan 22,5% dari total pendapatan Petrosea pada kuartal pertama.

Meskipun begitu transaksi ini turun dari periode sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 35,69 juta.

Perusahaan yang sahamnya juga dimiliki oleh investor kawakan Lo Kheng Hong ini (sebanyak 151.422.200 unit atau setara 15,01%) mencatatkan penurunan nilai aset.

Aset Petrosea terdepresiasi sedikit menjadi US$ 514,60 juta dari posisi akhir tahun 2020 di angka US$ 529,68 juta. Aset ini terbagi menjadi aset lancar senilai US$ 215,84 juta dan aset tidak lancar US$ 298,76 juta.

Liabilitas perusahaan ikut mengalami penurunan. Pada kuartal pertama ini liabilitas Petrosea tercatat di angkat US$ 278,71 juta, turun 6,55% dari posisi sebelumnya pada akhir tahun lalu sejumlah US$ 298,24 juta.

Liabilitas ini terdiri dari liabilitas jangka panjang sejumlah US$ 147,16 juta dan sisanya US$131,54 juta merupakan liabilitas jangka pendek.

Ekuitas Petrosea mengalami peningkatan sedikit menjadi US$ 235,89 juta pada kuartal pertama 2021, dari posisi akhir tahun lalu di angka US$ 231,44 juta.

Di pasar modal saham PTRO berkutat di zona merah, turun 5,24% ke level Rp 2.170/saham pada pukul 14.04 WIB. Dalam sepekan terakhir saham PTRO naik 6,90% dan sebulan tumbuh 12,44%. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 2,19 triliun.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Emiten Lo Kheng Hong Cetak Laba Rp 452 M Saat Pandemi Covid

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular