INDY Patok Kontribusi Pendapatan Non Batu Bara 50% di 2025

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
12 April 2021 20:18
Direktur Utama Indika Energy, Arsjad Rasyid/Dok INDY
Foto: Direktur Utama Indika Energy, Arsjad Rasyid/Dok INDY

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten tambang batu bara Grup Indika, PT Indika Energy Tbk (INDY), menargetkan kontribusi pendapatan dari sektor non batu bara mencapai sebesar 50% pada 2025 mendatang.

Presiden Direktur Indika Energy Arsjad Rasjid mengatakan, target tersebut merupakan komitmen awal dari perusahaan.

"Pendapatan kami ke depan di 2025 menjadi 50% akan datang dari non batu bara," ungkap Arsjad dalam sebuah webinar, Senin (12/04/2021).

Menurutnya, INDY sudah masuk ke usaha-usaha lain non batu bara seperti tambang emas, energi baru terbarukan (EBT), terminal bahan bakar, teknologi digital, sampai dengan rencana untuk masuk ke industri kendaraan listrik (EV).

Saat ini, imbuhnya, sektor energi dan mineral nasional tengah menghadapi tantangan pandemi yang belum usai. Pihaknya berpandangan bahwa transisi energi menuju EBT merupakan sebuah keniscayaan dan harus diterima secara realistis.

"Kita perlu melihat lagi sumber daya yang Indonesia miliki dan dimanfaatkan seoptimal mungkin. Namun juga perlu adaptasi dengan akselerasi proses pengembangan EBT," tuturnya.

INDY saat ini fokus pada langkah-langkah strategis yang mendukung keberlanjutan, termasuk berinvestasi di sektor EBT, di antaranya dengan membuat usaha Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS) di sektor tenaga surya, Electra Mobilitas Indonesia (EMI) di sektor kendaraan listrik roda dua, dan Kideco yang membangun proyek PLTS di wilayah tambang.

"Itu hal-hal yang kami lakukan dari sisi transisi energi. Kedua, hilirisasi batu bara, bisa jadi solusi untuk menambah value added (nilai tambah)," jelasnya.

Dia mengatakan, INDY berkomitmen menggelontorkan investasi sebesar US$ 500 juta selama kurun waktu lima tahun ke depan. Meski besaran sudah ditetapkan, namun pihaknya masih akan terus melihat kondisi objektif ke depannya.

"Tidak menutup, kami juga ingin berkolaborasi. Bagaimana kalau memang bisa joint forces, bisa akselerasi yang lebih cepat," ujarnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Batu Bara Mulai Turun, Begini Ramalan Bos Indika

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular