
Daftar Terbaru 10 Bank Mini Gelar Rights Issue, Siap Serap?

6. Allo Bank Indonesia (BBHI)
PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI), bank milik pengusaha nasional Chairul Tanjung, sudah menggelar penawaran umum terbatas (PUT) II dalam rangka rights issue.
Berdasarkan prospektus di Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan menerbitkan sebanyak 7.498.501.776 saham biasa atau sebesar 64,18% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah PUT II dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham dengan harga pelaksanaan Rp 100.
Dengan demikian, jumlah dana yang akan diterima Allo Bank dalam PMHMETD ini sebesar Rp 749.850.177.600 atau hampir Rp 750 miliar.
Dana rights issue akan digunakan untuk pemenuhan modal inti minimum bank yang akan memberikan kemampuan Allo Bank untuk mengembangkan kegiatan usaha dalam bidang kredit dengan inovasi teknologi yang yang dikenal sebagai digital bank.
HMETD ini diperdagangkan di BEI dan dilaksanakan selama 5 hari kerja mulai 14 Juli 2021 sampai dengan 21 Juli 2021.
Sesuai dengan pernyataan pada 11 Mei 2021, PT Mega Corpora selaku pemegang saham dengan kepemilikan 90,00% akan mengambil bagian seluruh HMETD yang menjadi haknya.
7. Bank Maspion Indonesia (BMAS)
Emiten bank milik pengusaha nasional Alim Markus, PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) sudah mendapat restu pemegang saham untuk melakukan rights issue sebanyak-banyaknya 2,28 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Investor Thailand, Kasikorn Vision Company dipastikan akan menyerap rencana penambahan modal melalui HMETD Bank Maspion sebanyak-banyaknya 2,28 miliar saham baru. Hal itu sudah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada 8 April 2021 di Surabaya, Jawa Timur.
Belum ditetapkan harga pelaksanaan rights issue ini, namun, CNBC Indonesia sebelumnya mencatat, jika mengacu pada pergerakan harga saham BMAS rata-rata di kisaran Rp 1.370 sampai dengan Rp 1.610 per saham, maka dari rights issue ini, diperkirakan perseroan akan meraih dana sebesar Rp 3,13 triliun sampai dengan Rp 3,68 triliun.
Adapun kabar terbaru, pada 13 Juli lalu, pihak Bank Maspion mengumumkan rencana perubahan struktur dan perpanjangan waktu rights issue hingga waktu yang belum ditentukan.
8. Bank IBK Indonesia (AGRS)
PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS) juga sedang melaksanakan penambahan modal melalui rights issue.
Direktur Bank IBK Indonesia, Vera Afianti menjelaskan, penambahan modal ini untuk memenuhi ketentuan modal inti perseroan menjadi bank golongan BUKU III pada 2023 mendatang sesuai dengan POJK No.12/POJK.02/2020.
Dalam prospektus yang dipublikasikan, Bank IBK berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 7,28 miliar saham baru atau setara 39,35% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
Nilai nominal dari pelaksanaan rights issue ini sebesar Rp 100 per saham dengan harga pelaksanaan Rp 170 per saham, sehingga, jumlah dana yang diperoleh dari rights issue ini berjumlah Rp 1,23 triliun.
Industrial Bank of Korea selaku pemegang saham utama perseroan menyatakan akan melaksanakan sebagian haknya untuk membeli saham baru yang ditawarkan dalam PUT III ini, sampai dengan jumlah sebesar Rp 999,99 miliar atau sebanyak 5,88 miliar saham.
Periode pelaksanaan HMETD akan berlangsung pada 24 Mei sampai dengan Juni 2021 dengan pencatatan saham baru hasil pelaksanaan rights issue di BEI pada 24 Mei 2021.
9. Bank MNC Internasional (BABP)
Emiten bank Grup MNC PT Bank MNC Internasional Tbk (BAB) mengumumkan rencana rights issue.
Perseroan sudah mendapatkan restu pemegang saham pada RUPS Luar Biasa yang rencananya akan diselenggarakan pada 9 Juni 2021 lalu .
Sebelumnya, berdasarkan pengumuman di laman keterbukaan informasi, jumlah saham baru yang akan diterbitkan tersebut sebanyak-banyaknya 14,23 miliar saham dan merupakan saham Seri B dengan nilai nominal Rp 50 per saham atau sebanyak-banyaknya sejumlah 33,33% dari modal disetor setelah pelaksanaan rights issue.
Dana yang diperoleh dari dua aksi korporasi tersebut akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka pemenuhan ketentuan modal inti, memperluas kapasitas pinjaman MNC Bank dan akuisisi nasabah secara digital untuk mendukung pertumbuhan bisnis
Tak hanya menambah modal dengan skema rights issue, emiten milik taipan Hary Tanoesoedibjo ini juga berencana menambah modal tanpa melalui hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) atau private placement sebanyak-banyaknya 2,53 miliar saham Seri B dengan nilai nominal Rp 50 per saham atau setara 10% dari modal disetor.
10. Bank Oke Indonesia (DNAR)
Para pemegang saham PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) telah menyetujui rencana PUT III melalui skema rights issue dengan dana sebanyak-banyaknya Rp 500 miliar dalam RUPSLB pada 6 Mei lalu.
Adapun jadwal dan harga pelaksanaan rights issue ini belum ditetapkan dalam rapat tersebut. Dalam risalah RUPSLB disebutkan, para pemegang saham memberi kuasa kepada direksi untuk melaksanakan segara tindakan terkait PUT III itu.
Aksi korporasi ini berkaitan dengan upaya Bank Oke untuk memenuhi ketentuan modal inti minimum oleh OJK.
Asal tahu saja, rights issue adalah mekanisme penambahan modal dengan memberikan hak kepada investor lama untuk menyerap saham baru.
Ini berbeda dengan skema private placement di mana investor lama tak diberi hak menyerap saham baru tetap langsung diserap pembeli siaga sebagai investor baru dan porsi saham investor lama langsung terdilusi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
