Jangan Lupa Baca 8 Kabar Pasar Ini Sebelum Berburu Cuan

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
23 July 2021 08:15
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik melaju di zona hijau pada perdagangan Kamis kemarin ditopang aksi beli investor yang cukup massif dan penguatan indeks Dow Jones sebesar 0,07%.

Hal ini mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 1,78% ke level 6.137,54 poin dengan nilai transaksi mencapai Rp 11,44 triliun. Adapun, pelaku pasar asing melakukan pembelian bersih senilai Rp 811,65 miliar.

Kemarin, terdapat sejumlah aksi korporasi besar, kabar emiten yang menarik untuk dicermati oleh pelaku pasar. Berikut ini sebagaimana dirangkum dalam pemberitaan CNBC Indonesia:

1. RUPSLB BRI Restui Rights Issue Jumbo-Sinergi Ultra Mikro

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) bank BUMN PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang digelar Kamis siang ini (22/7) akhirnya menyetujui agenda tunggal yakni persetujuan atas rencana Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) alias rights issue.

Rights issue ini dalam rangka bagian dari pembentukan Holding BUMN Ultra Mikro bersama dengan PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM. Dalam aksi korporasi ini, BRI akan menerbitkan maksimal 28.677.086.000 saham Seri B dengan nilai nominal Rp 50, atau 23,25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

"Sehubungan itu, RUPSLB ini setujui penambahan modal dengan pemberian HMETD pemerintah secara non tunai, akan disetorkan seluruh saham PNM dan Pegadaian inbreng ke perseroan," kata Sunarso, Direktur Utama Bank BRI, dalam konferensi pers virtual, Kamis ini (22/7).

"Setelah transaksi maka perseroan akan memiliki 99,99 saham [Seri B] Pegadaian dan PNM. Pemerintah akan miliki 1 lembar saham seri A dwiwarna di kedua perusahaan itu [PNM dan Pegadaian]," tegasnya.

2. Semester I, Laba BCA Melesat 18% Jadi Rp 14,5 T

Bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 14,5 triliun di semester I-2021, atau naik 18,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 12,24 triliun.

Dalam konferensi pers virtual Kamis ini (22/7), Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmatja mengatakan performa BCA solid pada semester I-2021 di tengah pandemi Covid-19.

"Kami menyampaikan apresiasi kepada pemerintah, regulator atas dukungan yang luar biasa dan nasabah. Hingga Juni, beberapa sektor ekonomi mulai tumbuh, ditopang dari peningkatan KPR, pelaksanaan BCA Expoversary Maret 2021. Kami mencermati dinamika situasi PPKM yang ditetapkan pemerintah sebagai respons pengendalian Covid-19," kata Jahja, Kamis sore.

Dia menjelaskan, kredit tumbuh 0,8% di Juni secara year to date (ytd), di mana segmen Korporasi dan KPR masing-masing naik 2,1% dan 3,8% ytd. Sementara itu, kredit komersial dan UKM membaik.

3. ASDP Mau IPO, Bidik Dana Rp 3 T di Kuartal I-2022

Perusahaan penyedia jasa penyeberangan laut, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berencana untuk melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) pada kuartal I 2022.

Dari aksi korporasi ini, perusahaan menargetkan setidaknya bisa menggalang dana senilai Rp 3 triliun. Dalam aksi korporasi ini perusahaan akan melepas sebanyak 20%-25% saham ke publik.

Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi mengatakan bahwa rencana IPO ini merupakan bagian dari rancangan investasi jangka panjang perusahaan. Sehingga harapannya perusahaan bisa mendapatkan pendanaan yang lebih murah dan efisien.

4. Polemik Rangkap Jabatan, Rektor UI Mundur dari Wakomut BRI

Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Ari Kuncoro mengundurkan diri dari posisinya. Saat ini Ari Kuncoro juga masih menjabat sebagai Rektor Universitas Indonesia.

Surat pengunduran dirinya juga telah diterima oleh Kementerian BUMN RI dan telah diinformasikan secara resmi kepada Perseroan. Perihal pengunduran diri ini terungkap dalam Keterbukaan informasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) pada tanggal 22 Juli 2021.

"Sehubungan itu, Perseroan akan menindaklanjuti sesuai ketentuan dan prosedur," tulis Keterbukaan Informasi BRI, Kamis (22/7/2021).

Sebelumnya, ramai dibicarakan perihal rangkap jabatan yang diemban Ari sebagai pimpinan universitas dan Komisaris perusahaan BUMN. Sejak 2020 menjadi Wakil Komisaris Utama/Independen Bank BRI. Adapun Komisaris Utama Bank BRI dijabat Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Menteri BUMN dan eks Dirut PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).

BERSAMBUNG KE HALAMAN BERIKUTNYA >>>>

5. 7 Saham Masuk Radar Bursa Bulan Ini

Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan tujuh saham dalam pengawasan khusus karena pergerakan harga saham di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA) sejak awal bulan ini, pada periode perhitungan 2-19 Juli 2021.

Bursa 'menyalakan radar' pengawasan lantaran tujuh saham tersebut mengalami lonjakan harga yang signifikan.

Pada 2 Juli, BEI memberi peringatan kepada empat emiten masing-masing adalah PT Binakarya Jaya Abadi Tbk. (BIKA), PT Mega Manunggal Property Tbk. (MMLP), PT Mitra Investindo Tbk. (MITI) dan perusahaan arsitektur PT Aesler Grup Internasional Tbk.

(RONY). Selanjutnya tanggal 6 Juli peringatan diberikan pada PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ), tanggal 16 Juli kepada PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk (BESS) dan terbaru tanggal 19 Juli lalu peringatan diberikan kepada PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI).

6. Siap Bersaing! Bank Milik Dato' Sri Tahir Bikin Super App

Bank-bank konvensional yang mengembangkan layanan digital di Tanah Air kian semarak. Baru-baru ini, emiten bank milik taipan Dato' Sri Tahir, PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) berencana mengembangkan layanan digital dan arahnya akan membuat aplikasi super (super App).

Menurut Direktur Utama Bank Mayapada, Hariyono Tjahjarijadi, saat ini hampir sejumlah bank-bank besar sudah memiliki aplikasi super yang memuat seluruh layanan perbankan secara digital.

Untuk itu, pada tahun ini, emiten bersandi MAYA ini mengalokasikan dana lebih dari Rp 100 miliar untuk pengembangan layanan digital. Dengan mengembangkan layanan digital ini, kata Hariyono diharapkan akan memberi nilai tambah bagi nasabah.

"Banyak bank besar sudah punya super app. Kami juga akan mengarah ke sana. Kami memiliki nasabah existing yang cukup kuat," kata Hariyono, dalam paparan publik perseroan, Kamis (21/7/2021).

7. Tambang Keluarga Hamami Mau Buyback Obligasi Rp 5,07 T

Emiten energi dan pertambangan batu bara, PT ABM Investama Tbk (ABMM) berencana untuk membeli kembali (buyback) obligasi dalam denominasi dolar senilai US$ 350 juta atau sekitar Rp 5,07 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.500 per US$.

Mengacu pengumuman yang disampaikan manajemen kepada Bursa Efek Indonesia, obligasi yang dibeli kembali itu merupakan surat utang lama perseroan yang diterbitkan pada Agustus 2017 dan 28 November 2017.

Rindra Donovan Sekretaris Perusahaan ABMM mengatakan, pada saat yang bersamaan dengan penawaran tender, ABMM juga berencana menawarkan surat utang senior berdenominasi US dollar yang akan jatuh tempo selambat-lambatnya pada tahun 2026.

"Tidak terdapat dampak khusus atas penyampaian informasi ini, mengingat penyampaian keterbukaan informasi ini merupakan pemenuhan kewajiban keterbukaan informasi berdasarkan POJK No. 31," ungkap Rindra, dalam keterangan resmi, Kamis (22/7/2021).

8. Kejar Modal Rp20 T, Bank JTrust Rights Issue 4,6 Miliar Saham

Bank yang sebelumnya bernama Bank Century, PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) bakal melaksanakan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD/rights issue) sebanyak 4.665.700 saham atau setara dengan 46,60% saham seri C dengan nominal Rp 100/saham.

Pelaksanaan rights issue ini ditujukan untuk meningkatkan modal dasar perusahaan menjadi senilai Rp 20 triliun.

Dana hasil HMETD ini oleh perusahaan akan digunakan untuk pemenuhan ketentuan tentang modal inti minimum bank dengan mengonversi setoran dana yang berasal dari pinjaman subordinasi yang sebagian telah dikonversi dan dicatat menjadi modal inti bank.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular