
Jangan Lupa Baca 8 Kabar Pasar Ini Sebelum Berburu Cuan

5. 7 Saham Masuk Radar Bursa Bulan Ini
Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan tujuh saham dalam pengawasan khusus karena pergerakan harga saham di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA) sejak awal bulan ini, pada periode perhitungan 2-19 Juli 2021.
Bursa 'menyalakan radar' pengawasan lantaran tujuh saham tersebut mengalami lonjakan harga yang signifikan.
Pada 2 Juli, BEI memberi peringatan kepada empat emiten masing-masing adalah PT Binakarya Jaya Abadi Tbk. (BIKA), PT Mega Manunggal Property Tbk. (MMLP), PT Mitra Investindo Tbk. (MITI) dan perusahaan arsitektur PT Aesler Grup Internasional Tbk.
(RONY). Selanjutnya tanggal 6 Juli peringatan diberikan pada PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ), tanggal 16 Juli kepada PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk (BESS) dan terbaru tanggal 19 Juli lalu peringatan diberikan kepada PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI).
6. Siap Bersaing! Bank Milik Dato' Sri Tahir Bikin Super App
Bank-bank konvensional yang mengembangkan layanan digital di Tanah Air kian semarak. Baru-baru ini, emiten bank milik taipan Dato' Sri Tahir, PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) berencana mengembangkan layanan digital dan arahnya akan membuat aplikasi super (super App).
Menurut Direktur Utama Bank Mayapada, Hariyono Tjahjarijadi, saat ini hampir sejumlah bank-bank besar sudah memiliki aplikasi super yang memuat seluruh layanan perbankan secara digital.
Untuk itu, pada tahun ini, emiten bersandi MAYA ini mengalokasikan dana lebih dari Rp 100 miliar untuk pengembangan layanan digital. Dengan mengembangkan layanan digital ini, kata Hariyono diharapkan akan memberi nilai tambah bagi nasabah.
"Banyak bank besar sudah punya super app. Kami juga akan mengarah ke sana. Kami memiliki nasabah existing yang cukup kuat," kata Hariyono, dalam paparan publik perseroan, Kamis (21/7/2021).
7. Tambang Keluarga Hamami Mau Buyback Obligasi Rp 5,07 T
Emiten energi dan pertambangan batu bara, PT ABM Investama Tbk (ABMM) berencana untuk membeli kembali (buyback) obligasi dalam denominasi dolar senilai US$ 350 juta atau sekitar Rp 5,07 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.500 per US$.
Mengacu pengumuman yang disampaikan manajemen kepada Bursa Efek Indonesia, obligasi yang dibeli kembali itu merupakan surat utang lama perseroan yang diterbitkan pada Agustus 2017 dan 28 November 2017.
Rindra Donovan Sekretaris Perusahaan ABMM mengatakan, pada saat yang bersamaan dengan penawaran tender, ABMM juga berencana menawarkan surat utang senior berdenominasi US dollar yang akan jatuh tempo selambat-lambatnya pada tahun 2026.
"Tidak terdapat dampak khusus atas penyampaian informasi ini, mengingat penyampaian keterbukaan informasi ini merupakan pemenuhan kewajiban keterbukaan informasi berdasarkan POJK No. 31," ungkap Rindra, dalam keterangan resmi, Kamis (22/7/2021).
8. Kejar Modal Rp20 T, Bank JTrust Rights Issue 4,6 Miliar Saham
Bank yang sebelumnya bernama Bank Century, PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) bakal melaksanakan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD/rights issue) sebanyak 4.665.700 saham atau setara dengan 46,60% saham seri C dengan nominal Rp 100/saham.
Pelaksanaan rights issue ini ditujukan untuk meningkatkan modal dasar perusahaan menjadi senilai Rp 20 triliun.
Dana hasil HMETD ini oleh perusahaan akan digunakan untuk pemenuhan ketentuan tentang modal inti minimum bank dengan mengonversi setoran dana yang berasal dari pinjaman subordinasi yang sebagian telah dikonversi dan dicatat menjadi modal inti bank.
(hps/hps)[Gambas:Video CNBC]