
Diserbu Investor Corona, Saham Bank Mini 'Ngamuk' Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas saham bank-bank mini alias bank BUKU II (bank dengan modal inti Rp 2 triliun- Rp 5 triliun) melonjak pada lanjutan sesi II perdagangan hari ini, Rabu (7/7/2021).
Berikut pergerakan sejumlah saham bank mini, pukul 13.58 WIB:
Bank IBK Indonesia (AGRS), saham +34,13%, ke Rp 224
Bank Neo Commerce (BBYB), +8,53%, ke Rp 458
Bank Amar Indonesia (AMAR), +7,50%, ke Rp 258
Bank QNB Indonesia (BKSW), +6,21%, ke Rp 188
Bank Maspion Indonesia (BMAS), +6,12%, ke Rp 1.300
Bank Oke Indonesia (DNAR), +5,94%, ke Rp 214
Bank MNC Internasional (BABP), +3,50%, ke Rp 296
Bank Artha Graha Internasional (INPC), +2,08%, ke Rp 147
Bank Bumi Arta (BNBA), +1,83%, ke Rp 835
Bank Ganesha (BGTG), +1,65%, ke Rp123
Bank Capital Indonesia (BACA), +1,43%, ke Rp 418
Bank Victoria International (BVIC), +0,65%, ke Rp 154
Bank Bisnis Internasional (BBSI), -%, ke Rp
Bank Jago (ARTO), -1,23%, ke Rp 14.050
Bank Ina Perdana (BINA), -2,61%, ke Rp 5.600
Bank Aladin Syariah (BANK), -3,56%, ke Rp 3.520
Allo Bank Indonesia (BBHI), -6.20%, ke Rp 4.690
Menurut data di atas, dari 17 saham yang diamati 12 saham menguat, sementara 5 saham sisanya ambles.
Saham AGRS menjadi yang paling melonjak, yakni 34,13% ke Rp 224/saham. Ini adalah kenaikan pertama saham ini setelah selama 17 hari beruntun terbenam di zona merah.
Dalam sepekan saham AGRS naik 1,82%, sementara dalam sebulan masih anjlok 42,27%.
Di posisi kedua ada saham BBYB yang melesat 8,53% ke Rp 458/saham, melanjutkan kenaikan sejak 2 hari lalu. Dengan ini saham BBYB menanjak 21,95% dalam sepekan dan terdongkrak 21,46% dalam sebulan.
Kabar teranyar, investor asing Rockcore Financial Technology Co.Ltd kembali menambah kepemilikan saham di perbankan PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) dari sebelumnya 4,05% menjadi 6,12%.
Secara lebih rinci, menurut keterbukaan informasi di website Bursa Efek Indonesia (BEI), kepemilikan saham Rockcore Financial di bank yang dikuasai oleh perusahaan financial technology (fintech) Akulaku ini bertambah dari sebelumnya sebesar 293.784.662 saham menjadi 458.784.662 saham atau bertambah sebesar 165 juta saham.
Di bawah saham BBYB ada saham AMAR yang mencuat 7,50% ke Rp 258/saham, setelah merosot 1,64% pada perdagangan kemarin. Ini membuat harga saham AMAR naik 5,69% dalam seminggu dan memangkas koreksi sebulan terakhir menjadi 0,76%.
Berbeda nasib, saham ARTO turun 1,23%, melanjutkan koreksi pada Selasa (6/7) kemarin ketika ditutup melemah 1,22%. Para pelaku pasar tampaknya masih melakukan aksi ambil untung (profit taking) setelah pada Senin (5/7) lalu saham ini melonjak 8,8%.
Demikian pula dengan saham bank Grup Salim BINA yang terimbas aksi profit taking dengan ambles 2,61%. Selama 2 hari terakhir saham ini tumbu 5,49%.
Selain itu, saham BANK juga mengalami aksi ambil untung hingga ambles 3,56% siang ini. Sebelum koreksi, saham BANK sempat mencatatkan reli penguatan selama 3 hari beruntun, yakni sejak Jumat (2/7) pekan lalu.
Pada Senin (5/7) saham ini ditutup melesat 6,88%, sementara pada Selasa (6/7) melejit 6,73%.
Dalam sepekan saham BANK terkerek 10,28%, sementara dalam sebulan saham ini melonjak 22,07%.
Kenaikan harga saham BANK di atas terjadi seiring kabar Bank Aladin yang mengumumkan kolaborasi strategis dengan emiten pengelola ritel Alfamart PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) serta perusahaan penyedia aplikasi telemedicine Halodoc.
Selain itu, salah satu sentimen positif yang mendorong kenaikan bank mini sejak beberapa ialah terkait rencana akan segera dirilisnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) mengenai bank digital pada pertengahan tahun ini.
"Saat ini OJK tengah dalam proses penyusunan POJK Bank Umum yang mengakomodasi terbentuknya bank digital, baik itu bank digital by analog atau bank konvensional yang memberikan layanan digital, ataupun entitas yang terlahir sebagai bank digital (full digital bank). RPOJK Bank Umum ini diperkirakan akan terbit pertengahan tahun 2021," terang Juru Bicara OJK, Sekar Putih Djarot.
Untuk bank digital sendiri saat ini, kata Sekar, pembentukan aturannya akan segera rampung di mana aturan mengenai bank digital ini akan dirilis pada pertengahan tahun ini alias pada Juni 2021.
Sebelumnya, para investor berspekulasi bahwa saham-saham bank mini ini akan dicaplok oleh investor strategis dan ditransformasikan menjadi bank digital.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awal Tahun, Saham Bank Mini Ngacir Berjamaah