
Masuk UMA, Saham Bank Milik Salim Diobral Investor & Kena ARB

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) sempat menarik perhatian investor. Harga saham ini sempat melesat hingga 168,29%, tapi hari ini sempat anjlok dalam dan menyentuh auto rejection bawah (ARB) pada perdagangan sesi I Senin (28/6).
Saham yang pada perdagangan Jumat (35/6) lalu ditutup di harga Rp 5.250/saham pagi ini dibuka bergerak di zona merah dan sempat menyentuh harga terendah Rp 4.900/saham, turun 6,66% atau sempat mengalami auto rejection bawah (ARB).
Penurunan harga saham BINA pada hari ini mengikuti tren pelemahan yang baru terjadi pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sebelum ditutup melemah di zona merah pada Jumat lalu, saham BINA mengalami apresiasi yang selama sepuluh hari beruntun yang melesatkan BINA dari harga RP 1.830/unit pada 10 Juni 2021 menuju Rp 5.275/saham pada 24 Juni 2021 atau naik 188%.
Tak hanya dalam dua pekan terakhir, dalam tiga bulan saham BINA juga sudah terbang 251% dan sudah naik 624% sejak awal tahun, sehingga BEI terpaksa memberikan cap UMA terhadap saham bank mini ini minggu lalu.
Terkait peningkatan harga saham BINA yang bergerak di luar kebiasaan, Bursa sedang mencermati perkembangan pola transaksi dan memperingatkan investor untuk tetap mencermati kinerja Perusahaan Tercatat dan keterbukaan informasinya serta mengkaji kembali rencana corporate action Perusahaan Tercatat.
Sebelumnya, melesatnya harga saham BINA terjadi menyusul persetujuan aksi korporasi rights issue dalam waktu dekat dimana Anthony Salim berpeluang untuk menambah porsi kepemilikanya di BINA.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Batu Bara To The Moon Taipan Makin Cuan