Bank Mini Liar! BINA Tumbang, AGRS Kena ARB 9 Kali Beruntun

Putra, CNBC Indonesia
25 June 2021 11:20
Bank INA Perdana (Ist)
Foto: Bank INA Perdana (Ist)

Jakarta,CNBC Indonesia - Harga saham bank-bank mini alias bank BUKU II (bank dengan modal inti Rp 2 triliun- Rp 5 triliun) kembali bergerak liar pada perdagangan hari ini Jumat (26/6/2020).

Sebelumnya memang saham bank kecil sempat menguat didorong oleh sentimen akan segera dirilisnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) mengenai bank digital pada pertengahan tahun ini.

"Saat ini OJK tengah dalam proses penyusunan POJK Bank Umum yang mengakomodasi terbentuknya bank digital, baik itu bank digital by analog atau bank konvensional yang memberikan layanan digital, ataupun entitas yang terlahir sebagai bank digital (full digital bank).RPOJK Bank Umum ini diperkirakan akan terbit pertengahan tahun 2021," terang Juru Bicara OJK, Sekar Putih Djarot, dalam sebuah kesempatan.

Berikut gerak saham bank mini pada perdagangan hari ini, jelang penutupan sesi I.

Kenaikan hari ini dipimpin oleh PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) yang sukses melesat 4,69% ke level harga Rp 134/unit. Selanjutnya di posisi kedua terdapat PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI) atau Allo Bank Indonesia yang dikendalikan oleh Mega Corpora.

BBHI sukses melesat 4% ke level harga Rp 3.380/unit jelang pelaksanaan aksi korporasi rights issue, dimana bank yang dikendalikan oleh pengusaha Chairul Tanjung tersebut akan disuntikkan dana agar modal intinya terkerek ke atas Rp 1 triliun.

Selanjutnya di posisi ketifa dan keempat terdapat PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) yang baru saja merilis layanan perbankan digitalnya MotionBanking dan PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW) yang masing-masing naik 3,97% dan 3,55%.

Sedangkan koreksi dibukukan oleh bank yang dikuasai oleh Bos Indofood Anthony Salim PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) yang terpaksa tumbang 3,32% ke level harga Rp 4.810/unit.

Sedangkan koreksi paling parah dibukukan oleh PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) dan PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS) yang masing-masing anjlok 4,57% dan AGRS yang terkena ARBĀ (auto reject bawah) alias penurunan maksimal harian 6,87% selama 9 hari beruntun.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular