
Ssst...Ini Bocoran Proyeksi Harga-Nilai Rights Issue Bank BRI

Rights issue BBRI ini digelar dalam rangka bagian dari pembentukan Holding BUMN Ultra Mikro bersama dengan Pegadaian dan PNM.
Dalam aksi korporasi ini, BRI akan menerbitkan maksimal 28.677.086.000 saham Seri B dengan nilai nominal Rp 50, atau 23,25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Hanya saja, pemerintah hanya akan menyetorkan bagiannya dalam bentuk non tunai, yakni seluruh saham Seri B milik pemerintah di Pegadaian dan PNM akan ditukar dengan saham baru BBRI (inbreng).
Maka investor publik praktis yang akan menjadi sumber dana segar dari aksi rights issue tersebut. BRI memang belum menentukan harga pelaksanaan.
Berdasarkan Proforma Struktur Permodalan Sesudah HMETD Diambil Bagian oleh Seluruh Pemegang Saham, maka setelah rights issue, porsi publik mencapai 43,18% (65.649.025.600 saham). Angka itu naik dari sebelum rights issue 43,25% (53.345.810.000).
![]() Rights Issue BBRI |
Dengan demikian, jumlah saham baru yang diserap publik yakni maksimal mencapai 12.303.215.000 saham atau 42,90% dari total jumlah saham baru yang diterbitkan (28.677.086.000 saham).
Saat ini jumlah saham beredar BBRI sebanyak 123.345,810,000 saham, maka rasio rights issue kali ini yakni 10:43.
Dengan rights issue dan rencana penyetoran saham dalam bentuk selain uang (Inbreng) ini, maka BBRI akan menjadi pemegang saham mayoritas pada Pegadaian dan PNM.
Selanjutnya, BBRI bersama-sama dengan Pegadaian dan PNM akan mengembangkan bisnis melalui pemberian jasa keuangan di segmen ultra mikro sehingga akan berkontribusi positif terhadap kinerja keuangan perseroan.
"Penguatan struktur permodalan ini juga diharapkan mendukung kegiatan usaha BBRI ke depan, baik induk maupun secara grup, yang pada akhirnya akan menciptakan value bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan," tulis manajemen BBRI, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (15/6/2021).
[Gambas:Video CNBC]
