
Cek 8 Kabar Pasar Ini! Rugi APLN hingga Restrukturisasi WSKT

Jakarta, CNBC Indonesia - Menutup perdagangan di akhir bulan Juni, bursa saham domestik belum mampu menembus level 6.000 poin pada Rabu kemarin (30/6/2021).
Meski demikian, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat sebesar 0,61% ke level 5.985,48 poin dengan nilai transaksi Rp 12,54 triliun. Namun, pelaku pasar asing melakukan penjualan bersih cukup agresif, yakni Rp 472,30 miliar.
Pelaku pasar tampaknya bersiap menghadapi kebijakan PPKM Darurat yang akan diterapkan di Pulau Jawa dan Bali di awal Juli ini untuk mengatasi pandemi Covid-19.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi di hari pertama Juli ini.
1.Dekati GoMart, MPPA Grup Lippo Masih Tekor Rp 84 M di Q1
Emiten ritel pengelola gerai Hypermart, PT Matahari Putra Prima ,Tbk. (MPPA) masih membukukan rugi bersih sepanjang kuartal I-2021 sebesar Rp 83,70 miliar, mampu diturunkan 16% dari rugi bersih di periode yang sama tahun lalu Rp 100,20 miliar.
Data laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, di Q1-2021, pendapatan bersih MPPA turun 21% menjadi Rp 1,55 triliun, dari periode yang sama tahun lalu Rp 1,95 triliun.
Meski demikian, manajemen MPPA dalam keterangan resmi Rabu ini (30/6), membawa optimisme baru dengan menyatakan adanya dampak kenaikan penjualan setelah MPPA terintegrasi dengan platform penjualan di Gojek dan Tokopedia. Gojek dan Tokopedia sudah bergabung dalam entitas bernama GoTo.
2.Laba Kuartal I-2021 Indofood Naik 23% Menjadi Rp 1,7 Triliun
Emiten konsumer makanan dan minuman produsen mie bermerek Indomie, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) resmi merilis laporan keuangannya pada kuartal pertama tahun 2021.
Perseroan mencatatkan kenaikan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 23,16% dari sebelumnya pada kuartal pertama tahun 2020 sebesar Rp 1,4 triliun menjadi Rp 1,73 triliun pada kuartal I-2021.
Sedangkan margin laba bersih turun sedikit dari sebelumnya pada kuartal I-2020 sebesar 7,3% menjadi 7% pada kuartal I tahun ini.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan perseroan per 31 Maret 2021, kenaikan laba bersih perseroan ditopang oleh kenaikan penjualan neto konsolidasi sebesar 27,2% dari sebelumnya pada kuartal I-2020 sebesar Rp 19,3 triliun menjadi Rp 24,55 triliun pada kuartal I-2021.
3.Rugi Agung Podomoro Q1 Capai Rp 290 M
Emiten properti yang didirikan keluarga Trihatma Kusuma Haliman, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 289,79 miliar pada kuartal I-2021, menurun 35% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 yakni rugi bersih Rp 448,57 miliar.
Mengacu laporan keuangan APLN per kuartal I-2021 yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), APLN mencatatkan penurunan pendapatan yang sangat signifikan.
Pendapatan APLN tercatat mencapai Rp 485,44 miliar, ambruk 63% dari periode yang sama tahun lalu Rp 1,32 triliun.
4.OMNI Hospitals Tunda Jadwal Rights Issue
Emiten pengelola rumah sakit (RS) Omni Hospitals yang dimiliki Grup Emtek besutan taipan Eddy K. Sariaatmadja, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) mengumumkan penundaan jadwal pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Sebelumnya, menurut prospektus perusahaan pada 11 Mei 2021, HMETD ini direncanakan akan diperdagangkan di BEI dan dilaksanakan selama 5 hari kerja, yakni mulai 5 Juli 2021 sampai dengan 9 Juli 2021.
Dalam keterbukaan informasi, Selasa (29/6/2021), manajemen menjelaskan, penundaan tersebut dilakukan lantaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih melakukan verifikasi terhadap rencana rights issue perusahaan.
NEXT: Simak Deretan Aksi Korporasi Berikutnya
