IHSG Nyungsep, Saham Bank Milik Anthoni Salim & CT Pesta Pora

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 0,88%, ada dua saham bank BUKU II (bank dengan modal inti di bawah Rp 5 triliun) yang berhasil melesat pada perdagangan hari ini, Rabu (23/6/2021).
Kedua saham bank tersebut adalah PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI) atau Allo Bank Indonesia, yang baru saja diakuisisi oleh Mega Corpora yang dikendalikan oleh pengusaha Chairul Tanjung dan PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), yang dikendalikan oleh bos Indofood Anthony Salim.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BBHI ditutup melonjak 12,07% ke Rp 2.600/saham. Saham ini berhasil rebound setelah mengalami koreksi 1,28% pada perdagangan kemarin.
Sebelum terjadi koreksi tersebut, saham BBHI sempat melaju kencang selama 3 hari beruntun.
Praktis, dalam sepekan, saham ini melejit 53,85%, sementara dalam sebulan melonjak 89,78%.
Adapun saham BINA hari ini terkerek 2,29% ke Rp 4.920/saham. Dengan ini, saham BINA telah mencatatkan reli penguatan selama 9 hari perdagangan beruntun, dengan 4 kali menyentuh batas auto rejection atas 25%.
Torehan ini membuat saham BINA 'terbang' 148,48% dalam sepekan dan membumbung tinggi 158,95% dalam sebulan belakangan.
Kenaikan kedua saham tak lepas dari kedua taipan yang siap menyuntikkan dana ke kedua emiten tersebut melalui mekanisme rights issue alias Penambahan Modal dengan Hak Memegang Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD).
Tercatat, BBHI berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 7.498.501.696 saham baru atau sebesar 179,20% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan dengan nominal Rp 100/saham dengan harga penebusan yang sama.
PT Mega Corpora selaku pemegang saham pengendali dengan kepemilikan 73,71% akan mengambil bagian seluruh HMETD yang menjadi haknya dan siap menjadi pembeli siaga dalam aksi korporasi HMETD kali ini.
Adapun tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD di pasar reguler adalah di tanggal 8 Juli 2021 sedangkan periode perdagangan dan pelaksanaan HMETD dimulai dari tanggal 14 Juli hingga 21 Juli 2021 dengan penjatahan saham baru paling lambat di tanggal 26 Juli 2021.
Sementara, BINA juga berencana melakukan aksi korporasi yang serupa di mana BINA akan melepas sebanyak-banyaknya 2 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Dengan disetujuinya rights issue ini, Anthony Salim, selaku ultimate shareholder berpeluang menambah porsi kepemilikan sahamnya pada Bank Ina.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Siap Naik Kelas! Harga Rights Issue Bank Harda Rp 100/saham
(adf/adf)