Cek! Bank Harda Mau Rights Issue, Rilis 7,5 Miliar Saham Baru

tahir saleh, CNBC Indonesia
05 April 2021 10:10
Dok.Bank Harda
Foto: Dok.Bank Harda

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI) akan menggelar aksi korporasi Penambahan Modal dengan merilis saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) alias rights issue pascadicaplok oleh Grup CT Corp via PT Mega Corpora milik pengusaha nasional Chairul Tanjung.

Berdasarkan prospektusnya yang , BBHI akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 7.500.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 100/saham. Jumlah tersebut setara dengan 64,19% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.

Hanya saja harga pelaksanaan belum ditentukan oleh perseroan. Pada perdagangan Jumat pekan lalu, saham BBHI ditutup di level Rp 1.045/saham, dengan asumsi harga ini, maka potensi dana rights issue Bank Harda bisa mencapai maksimal Rp 7,84 triliun.

"Saham baru dalam PMHMETD memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak dividen dengan saham yang telah disetor penuh lainnya," tulis manajemen BBHI, dalam prospektus, dikutip Senin (5/4/2021).

Adapun RUPS dalam rangka meminta persetujuan aksi korporasi ini akan digelar pada 7 Mei mendatang. Dana hasil rights issue akan digunakan untuk memperkuat struktur pemodalan dalam pengembangan usaha perseroan termasuk pengembangan kredit secara konvensional maupun bank digital.

Secara rinci, sebelum rights issue, saham perusahaan dipegang 73,71% oleh PT Mega Corpora, sementara publik 26,29% dengan jumlah saham beredar total mencapai 5.815.568.205. Adapun setelah rights issue, maka saham Mega Corpora menjadi 90,59% dan publik 9.41% dengan jumlah saham beredar 18.315.568.205.

"Selanjutnya bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya akan terkena dilusi kepemilikan saham sebesar 16,88% dari persentase kepemilikan saham," tulis manajemen Bank Harda.

Bank Harda resmi menjadi bagian dari CT Corp setelah terjadi akuisisi mayoritas saham investor lama Bank Harda yakni PT Hakim Putra Perkasa. Akuisisi ini tercermin dari terealisasinya transaksi di pasar negosiasi pada 15 Maret lalu. Broker atau sekuritas yang mengeksekusi transaksi tersebut adalah PT Mega Capital Sekuritas dengan kode CD. Ada sebanyak 3,08 miliar lembar saham yang ditransaksikan atau setara dengan 73,71% dari total saham beredar.

Nilai transaksi crossing saham Bank Harda tersebut mencapai Rp 460,7 miliar dengan harga rata-rata Rp 149,5/saham.

Di bawah bendera CT Corp, BBHI akan dipermak menjadi salah satu bank digital. Ke depan BBHI akan menjadi salah satu bank digital yang bakal bersaing dengan PT Bank Jago Tbk (ARTO) di bawah kepemimpinan Jerry Ng, Patrick Walujo dan Gojek lewat sayap keuangannya Gopay.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bakal Dicaplok CT, Saham Bank Harda Meroket 3 Hari Beruntun!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular