
7 Kabar Penting: Salim Suntik BINA Hingga RS Bunda Mau IPO

5.Omzet Anjlok 44% di Q1, Rokok Bentoel Masih Rugi Rp 7 M
Emiten rokok PT Bentoel International Investama Tbk (RMBA) masih membukukan rugi bersih sepanjang triwulan pertama tahun 2021.
Menurut keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), rugi bersih Bentoel Internasional mencapai Rp 7,10 miliar pada 3 bulan pertama tahun ini. Angka tersebut mengecil dibandingkan rugi bersih pada Maret 2020 Rp 43,29 miliar.
Seiring dengan rugi bersih di atas, penjualan dan pendapatan Bentoel juga merosot 43,79% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp 2,29 triliun, dari sebesar Rp 4,07 triliun pada kuartal I 2020.
6.BUMN PPA Resmi Pegang 14% Saham Indosat Rp 2,2 T
Pemerintah Indonesia resmi mengalihkan saham yang dimilikinya di emiten operator telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT) kepada perusahaan BUMN PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), saham yang dialihkan pemerintah kepada PPA tersebut merupakan saham Seri B sebanyak 776.624.999 saham dengan harga pelaksanaan Rp 2.875 per saham atau senilai Rp 2,23 triliun.
Dengan demikian, saat ini, PPA menggenggam kepemilikan sebesar 14,29% saham Indosat. Tanggal transaksi ini dilaksanakan pada 8 Juni 2021 dan sudah disampaikan pemberitahuan kepada Kementerian Hukum dan HAM.
7.Pengelola RS Bunda Mau IPO Rp 217 M, Catat Ini Jadwalnya
Emiten pengelola Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Bunda Jakarta, PT Bundamedik Tbk bakal mencatatkan saham perdana melalui mekanisme penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan di sistem E-IPO Bursa, induk dari PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) atau Diagnos ini akan menawarkan 620 juta saham dengan nominal Rp 20 per saham.
Nilai tersebut setara dengan 7,26% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga penawaran umum di kisaran Rp 300 sampai dengan Rp 350 per saham. Dengan demikian, dari IPO ini, perseroan berpotensi meraih dana segar sebesar Rp 186 miliar sampai dengan Rp 217 miliar.
(hps/hps)[Gambas:Video CNBC]