Simak 9 Kabar Penting Ini, Sebelum Buru Cuan di Awal Pekan

Monica Wareza, CNBC Indonesia
14 June 2021 08:14
IHSG Bursa Efek Indonesia.
Foto: IHSG Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham domestik sedang dalam tren bullish, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah menyentuh level 6.100. Sejumlah kabar emiten akhir pekan, Jumat (11/6/2021) lalu layak disimak investor sebelum memulai perdagangan awal pekan ini, Senin (14/6/2021).

CNBC Indonesia telah merangkum sembilan peristiwa emiten untuk menjadi bahan pertimbangan sebelum perdagangan hari ini dibuka.

1. Chandra Asri Milik Prajogo Dapat Utang BMRI Rp 5 T, Buat Apa?

Bank BUMN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menandatangani kerja sama fasilitas pembiayaan berskema term loan dan account receivables financing baru senilai total ekuivalen Rp 5 triliun dengan emiten petrokimia milik taipan Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).

Pembiayaan ini akan digunakan untuk membiayai operasional harian perusahaan serta mendukung modal kerja Chandra Asri.

Dari nilai tersebut, fasilitas term loan yang diberikan Bank Mandiri senilai US$ 280 juta atau sekitar Rp 4 triliun (kurs Rp 14.285 per dolar AS) dengan tenor selama 7 tahun.

2. Tingkatkan Pendapatan, IRRA Perluas Bisnis ke Sektor Ritel

PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) akan melakukan perluasan bisnisnya ke segmen ritel, sehingga diharapkan bisa meningkatkan pendapatan. Perusahaan juga membuat rencana bisnis strategis sehingga tidak hanya menjadi distributor melainkan juga produksi alat kesehatan.

"Policy kami menimbulkan dampak yang strategis dari penjualan yang terdahulu hanya terkonsentrasi pada penjualan ke pemerintah, sekarang juga mengembangkan bidang ritel, dan ini menyumbang terbesar di kuartal I-2021 dan juga akan makin membesar di kuartal berikutnya," kata Direktur Utama PT Itama Ranoraya Tbk Heru Firdausi Syarif, kepada CNBC Indonesia, Jumat (11/06/2021).

3. Heboh Transaksi Jumbo Emiten Otto Sugiri, Asing Serok Rp 2 T

Salah satu emiten milik Otto Toto Sugiri kembali membuat heboh para pelaku pasar. Setelah sebelumnya emiten miliknya PT DCI Indonesia Tbk (DCII) diborong Bos Indofood, Anthony Salim. Aksi borong saham DCII ini mebuat harga saham melesat kencang dan kapitalisasi pasarnya tembus Rp 100 triliun kali ini muncul transaksi negosiasi di emiten lain milik Otto.

Emiten tersebut adalah PT Indointernet Tbk (EDGE) di mana tercatat investor asing melakukan pembelian bersih super jumbo di saham milik Otto di pasar negosiasi.

Tercatat investor asing menggunakan broker PT BCA Sekuritas (SQ) melakukan pembelian sebanyak 1,89 juta lot EDGE di harga Rp 10.495/unit dari investor lokal yang menggunakan sekuritas yang sama sehingga transaksi ini merupakan transaksi crossing alias tutup sendiri. Tercatat investor asing menggelontorkan dana sebesar Rp 1,99 triliun untuk menebus transaksi ini.

4. Tok! Kresna Life Diputus Pailit, Terus Nasib Nasabah Gimana?

Kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwa Kresna (AJK) atau Kresna Life masuk babak baru setelah adanya amar putusan kasasi dari Mahkamah Agung (MA) yang menyatakan status pailit pada perusahaan asuransi jiwa Grup Kresna tersebut dikabulkan.

Berdasarkan situs kepaniteraan Mahkamah Agung, dikutip Sabtu ini (12/6/2021), amar putusan dengan nomor 647 k/Pdt.Sus-Pailit/2021 menyatakan permohonan pemohon atas status pailit Kresna Life dikabulkan. Putusan ini tercatat dikeluarkan pada 8 Juni lalu.

Adapun pihak Pemohon yakni Nelly dkk (mewakili enam orang dengan termohon Asuransi Jiwa Kresna.

5. Sambut GoTo cs, BEI Siap Revisi Aturan Pencatatan Saham

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan akan menyesuaikan aturan pencatatan saham bagi perusahaan teknologi yang berpotensi meraih dana besar di pasar modal.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menuturkan, perusahaan rintisan unicorn berpotensi meraih pendanaan dalam jumlah besar, namun masih dihadapkan pada fundamental seperti perolehan laba usaha dalam setahun terakhir.

Dengan demikian, berdasarkan peraturan I-A yang lama, akan sulit bagi unicorn untuk bisa dicatatkan di Papan Utama Perdagangan.

6. Bandel! 88 Emiten Belum Setor Lapkeu 2020, Ini Daftarnya

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan sebanyak 88 perusahaan terbuka (emiten) yang belum menyampaikan laporan keuangan audit untuk periode tahun buku yang berakhir 31 Desember 2020.

Dalam pengumuman yang disampaikan otoritas bursa yang ditandatangani Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 1, Adi Pratomo Aryanto, Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 2, Vera Florida dan Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 3, Goklas Tambunan, BEI memberikan batas waktu penyampaian laporan keuangan 31 Desember 2020 yang sudah diaudit pada 31 Mei 2021.

BEI mencatat, dari sebanyak 780 efek dan perusahaan tercatat di bursa, sebanyak 755 Efek dan Perusahaan Tercatat wajib menyampaikan Laporan Keuangan Auditan yang berakhir per 31 Desember 2019.

7. Disebut OJK Bakal jadi Bank Digital, Ini Penjelasan Bank QNB

PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW) akhirnya buka suara setelah disebut oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bakal menjadi bank digital.

Ketika dikonfirmasi mengenai informasi tersebut, Manajemen QNB menyatakan perusahaan terus mengembangkan produk dan layanan perbankan dengan teknologi dan inovasi untuk platform digital yang dimiliki perusahaan. Pengembangan ini akan terus dilakukan untuk memberikan pelayanan kepada nasabah.

Direktur Kepatuhan Bank QNB Indonesia Windiartono Tabingin mengatakan pengembangan ini akan terus dilakukan oleh perusahaan dengan berbagai fitur baru yang disesuaikan dengan karakteristik nasabah perusahaan.

8. Garuda Terima Rp 1 T dari Sri Mulyani, Cuma Cukup untuk Avtur

Maskapai penerbangan BUMN, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menerima pencairan dana dari penerbitan Obligasi Wajib Konversi (OWK) senilai Rp 1 triliun.

Nilai tersebut merupakan bagian dari OWK dengan nilai penerbitan sebanyak-banyaknya Rp 8,5 triliun dan sudah dicairkan untuk membayar biaya bahan bakar avtur.

"Perseroan telah mencairkan sebesar Rp 1 triliun pada tanggal 4 Februari 2021 dan telah digunakan seluruhnya untuk pembayaran biaya bahan bakar kepada Pertamina," ungkap manajemen GIAA, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, dikutip Jumat (11/6/2021).

9. Bayar Utang Caplok Pinehill, ICBP Catatkan Obligasi Rp 25 T

Emiten konsumer produsen mi instan Indomie dari Grup Salim, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), telah mencatatkan penerbitan obligasi global dalam denominasi dolar senilai US$ 1,75 miliar atau setara dengan Rp 25 triliun (kurs Rp 14.300/US$) di Bursa Efek Singapura (SGX).

Berdasarkan keterbukann informasi di laman SGX, Indofood CBP telah mencatatkan obligasi tersebut pada 9 Juni 2021.

Emisi penerbitan terbagi menjadi dua tahap, pertama, senilai US$ 1,15 miliar atau Rp 16,45 triliun dengan tenor selama 10 tahun dan tingkat bunga 3,39%. Sedangkan, pada tahap kedua, emisi yang ditawarkan sebesar US$ 600 juta atau Rp 8,6 triliun dengan tenor 30 tahun dan tingkat bunga 4,47%.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Simak 8 Kabar Pasar Ini, Informasi Penting Buat Trading

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular