Simak 9 Kabar Penting Ini, Sebelum Buru Cuan di Awal Pekan

Monica Wareza, CNBC Indonesia
14 June 2021 08:14
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Jumat 28/2/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Jumat 28/2/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

6. Bandel! 88 Emiten Belum Setor Lapkeu 2020, Ini Daftarnya

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan sebanyak 88 perusahaan terbuka (emiten) yang belum menyampaikan laporan keuangan audit untuk periode tahun buku yang berakhir 31 Desember 2020.

Dalam pengumuman yang disampaikan otoritas bursa yang ditandatangani Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 1, Adi Pratomo Aryanto, Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 2, Vera Florida dan Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 3, Goklas Tambunan, BEI memberikan batas waktu penyampaian laporan keuangan 31 Desember 2020 yang sudah diaudit pada 31 Mei 2021.

BEI mencatat, dari sebanyak 780 efek dan perusahaan tercatat di bursa, sebanyak 755 Efek dan Perusahaan Tercatat wajib menyampaikan Laporan Keuangan Auditan yang berakhir per 31 Desember 2019.

7. Disebut OJK Bakal jadi Bank Digital, Ini Penjelasan Bank QNB

PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW) akhirnya buka suara setelah disebut oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bakal menjadi bank digital.

Ketika dikonfirmasi mengenai informasi tersebut, Manajemen QNB menyatakan perusahaan terus mengembangkan produk dan layanan perbankan dengan teknologi dan inovasi untuk platform digital yang dimiliki perusahaan. Pengembangan ini akan terus dilakukan untuk memberikan pelayanan kepada nasabah.

Direktur Kepatuhan Bank QNB Indonesia Windiartono Tabingin mengatakan pengembangan ini akan terus dilakukan oleh perusahaan dengan berbagai fitur baru yang disesuaikan dengan karakteristik nasabah perusahaan.

8. Garuda Terima Rp 1 T dari Sri Mulyani, Cuma Cukup untuk Avtur

Maskapai penerbangan BUMN, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menerima pencairan dana dari penerbitan Obligasi Wajib Konversi (OWK) senilai Rp 1 triliun.

Nilai tersebut merupakan bagian dari OWK dengan nilai penerbitan sebanyak-banyaknya Rp 8,5 triliun dan sudah dicairkan untuk membayar biaya bahan bakar avtur.

"Perseroan telah mencairkan sebesar Rp 1 triliun pada tanggal 4 Februari 2021 dan telah digunakan seluruhnya untuk pembayaran biaya bahan bakar kepada Pertamina," ungkap manajemen GIAA, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, dikutip Jumat (11/6/2021).

9. Bayar Utang Caplok Pinehill, ICBP Catatkan Obligasi Rp 25 T

Emiten konsumer produsen mi instan Indomie dari Grup Salim, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), telah mencatatkan penerbitan obligasi global dalam denominasi dolar senilai US$ 1,75 miliar atau setara dengan Rp 25 triliun (kurs Rp 14.300/US$) di Bursa Efek Singapura (SGX).

Berdasarkan keterbukann informasi di laman SGX, Indofood CBP telah mencatatkan obligasi tersebut pada 9 Juni 2021.

Emisi penerbitan terbagi menjadi dua tahap, pertama, senilai US$ 1,15 miliar atau Rp 16,45 triliun dengan tenor selama 10 tahun dan tingkat bunga 3,39%. Sedangkan, pada tahap kedua, emisi yang ditawarkan sebesar US$ 600 juta atau Rp 8,6 triliun dengan tenor 30 tahun dan tingkat bunga 4,47%.

(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular