
Cek 8 Kabar Pasar: Bocoran 7 Bank Digital-Saham Salim DCII

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik bertahan di level psikologis 6.100 pada perdagangan Kamis kemarin meskipun diterpa aksi jual pelaku pasar asing.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik sebesar 0,99% ke level 6.107,53 poin dengan nilai transaksi Rp 11,92 triliun. Pelaku pasar asing tercatat melakukan penjualan bersih senilai Rp 45,02 miliar.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Jumat ini (11/6/2021):
1.OJK Sebut 7 Bank Ajukan Jadi Bank Digital
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan ada tujuh bank yang mengajukan izin menjadi bank digital. Namun dalam paparan yang disampaikan OJK, tidak ada nama-nama PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP), PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) atau Bank Aladin.
Dalam pemaparan yang disampaikan Deputi Direktur Basel dan Perbankan Internasional OJK Tony, dalam sebuah webminar yang disiarkan melalui kanal Youtube, disebutkan bank yang tengah melakukan proses menjadi bank digital yaitu:
- Bank BCA Digital,
- PT BRI Agroniaga Tbk,
- PT Bank Neo Commerce Tbk,
- PT Bank Capital Tbk,
- PT Bank Harda Internasional,
- PT Bank QNB Indonesia Tbk, dan
- PT Bank KEB Hana.
2.Saham Lagi Drop, Bos Blue Bird Borong Saham Lagi
Pemilik emiten jasa transportasi PT Blue Bird Tbk (BIRD), Purnomo Prawiro, menambah kepemilikan sahamnya di perusahaan taksi tersebut.
Dalam laporan yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Purnomo tercatat melakukan pembelian saham sebanyak 1.626.700 saham BIRD pada periode 4 sampai dengan 8 Juni 2021.
Rinciannya, transaksi pada 4 Juni, Purnomo membeli sebanyak 410.200 saham dalam empat kali transaksi bervariasi dengan rentang harga di level Rp 1.225 per saham sampai dengan Rp 1.240 per saham.
Kemudian, pada 7 Juni 2021, Purnomo juga kembali memborong sebanyak 791.500 saham BIRD dengan harga di kisaran Rp 1.235 per saham sampai dengan Rp 1.270 per saham. Asumsi nilai pembelian sekitar Rp 978 miliar dengan memakai harga bawah.
Selanjutnya, pada 8 Juni, Purnomo membeli sebanyak 425.000 saham Blue Bird dengan harga Rp 1.230 sampai dengan Rp 1.260 per saham. Nilainya diestimasi mencapai Rp 523 juta, dengan memakai harga bawah.
3.Emiten Menara Grup Djarum 'Disuntik' Rp 1 T
Emiten menara Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), melalui anak perusahaannya, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) memperoleh fasilitas pinjaman senilai Rp 1,15 triliun.
Berdasarkan pengumuman di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Sekretaris Perusahaan TOWR, Irfan Ghazali menyampaikan, fasilitas pinjaman tersebut diperoleh melalui PT Bank HSBC Indonesia berdasarkan perjanjian fasilitas berjangka pada 4 Juni 2021.
"Tujuan atas perjanjian fasilitas adalah untuk tujuan umum perusahaan Protelindo," kata Irfan, dikutip Kamis (10/6/2021).
4.Petrosea Bagi Dividen, Lo Kheng Hong Kecipratan Rp 17 M
Perusahaan kontraktor minyak bumi dan gas, PT Petrosea Tbk (PTRO) yang sahamnya dimiliki investor kenamaan Lo Kheng Hong, membagikan dividen tunai untuk periode tahun buku 2020 senilai US$ 8 juta atau setara dengan Rp 112 miliar (asumsi kurs US$ 1 = Rp 14.000) untuk tahun buku 2020 dengan nilai dividen per saham sebesar US$ 0,00807.
Kebijakan pembagian dividen tersebut sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 30 April 2021. Jumlah dividen tunai ini sekitar 24,78% dari total laba bersih PTRO sepanjang 2020 yang sebesar US$ 32,28 juta (Rp 451,92 miliar, asumsi kurs Rp 14.000/US$).
"Betul, [dividen] Rp 115 per saham," kata Lo Kheng Hong, salah satu pemegang saham Petrosea, kepada CNBC Indonesia, saat dikonfirmasi, Kamis (10/6/2021).
NEXT: Simak aksi korporasi lainnya
