Mantap, Rupiah! Kapan Nih Dolar Bisa di Bawah Rp 14.200?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
07 June 2021 09:09
dolar-Rupiah
Ilustrasi Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Sepertinya gerak dolar AS merespons data ketenagakerjaan Negeri Paman Sam yang dirilis akhir pekan lalu. Kementerian Ketenagakerjaan AS mengumumkan pembukaan lapangan kerja non-pertanian (non-farm payroll) pada Mei 2021 adalah 559.000.

Angka tersebut lebih tinggi ketimbang realisasi bulan sebelumnya yaitu 278.000. Akan tetapi, berada di bawah ekspektasi pasar di mana konsensus pasar yang dihimpun Reuters keluar dengan angka 650.000.

"Masih banyak orang yang menganggur, tetapi pada saat yang sama dunia usaha mengaku kesulitan mencari tenaga kerja. Tentu akan lebih banyak penciptaan lapangan kerja kalau perusahaan mudah mencari karyawan," kata Chris Low, Kepala Ekonom FHN Financials yang berbasis di New York (AS), seperti dikutip dari Reuters.

Sejumlah kalangan menyalahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari pemerintahan Presiden Joseph 'Joe' Biden sebagai penyebab fenomena tersebut. Nyaman dengan BLT, buat apa cari kerja? Toh 'digaji' oleh negara, bukan?

Namun Menteri Ketenagakerjaan AS Marty Walsh membantah. Menurutnya, ada alasan lain mengapa masih banyak rakyat AS yang belum masuk ke pasar tenaga kerja.

"Kelas pekerja AS ingin kembali bekerja, tetapi mereka memberi tahu saya bahwa ada faktor yang belum memungkinkan untuk untuk itu. Misalnya menemukan tempat penitipan anak yang murah, merawat orang tua, dan sebagainya," tegas Walsh, sebagaimana diwartakan Reuters.

Halaman Selanjutnya --> The Fed Terus Tahan Suku Bunga?

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular