
Dolar AS Ngamuk, Rekor Tertinggi 20 Tahun!

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Amerika Serikat (AS) mengamuk. Untung rupiah tidak menjadi korbannya, karena pasar keuangan Indonesia masih libur memperingati Hari Raya Idulfitri.
Kemarin, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) ditutup di 103,604. Ini adalah yang tertinggi sejak 2002.
Dolar AS semakin perkasa jelang rapat Komite Pengambil Kebijakan Bank Sentral AS (Federal Open Market Committee/FOMC) yang hasilnya diumumkan Kamis dini hari waktu Indonesia. Pasar memperkirakan Ketua Jerome 'Jay' Powell akan kembali mengerek suku bunga acuan.
Mengutip CME FedWatch, pasar 'bertaruh' suku bunga acuan akan dinaikkan 50 basis poin (bps) menjadi 0,75-1%. Kemungkinannya mencapai 99,3%.
![]() |
Kenaikan suku bunga acuan akan membuat aset-aset berbasis dolar AS, terutama instrumen berpendapatan tetap seperti obligasi, menjadi 'seksi'. Oleh karena itu, nilai tukar mata uang Negeri Paman Sam pun terapresiasi karena tingginya permintaan.
"Pasar mengantisipasi The Fed tidak mundur dari posisi (stance) yang hawkish ini. Bahkan ke depan bukan tidak mungkin ada kejutan lain. Ini yang membuat dolar dalam posisi yang sangat kuat," kata Edward Moya, Analis Senior OANDA, seperti dikutip dari Reuters.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dolar Perkasa, Mata Uang Asia Tiada Berdaya