Saham Bank Raksasa RI 'Ngamuk', Ada Beking dari Asing Nih

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
02 June 2021 09:44
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham bank besar atau bank BUKU IV (bank dengan modal inti lebih dari Rp 30 triliun) kompak melaju ke zona hijau pada perdagangan pagi ini, Rabu (2/6/2021). Penguatan ini didorong oleh aksi beli bersih (net buy) oleh investor asing.

Berikut gerak saham-saham bank BUKU IV, pukul 09.25 WIB.

  1. Bank Mandiri (BMRI), saham +2,92%, ke Rp 6.175, net buy Rp 30,09 M

  2. Bank Danamon Indonesia (BDMN), +2,58%, ke Rp 2.390, net buy Rp 491,30 M

  3. Bank Central Asia (BBCA), +2,12%, ke Rp 32.550, net buy Rp 126,45 M

  4. Bank Rakyat Indonesia (BBRI), +1,88%, ke Rp 4.340, net buy Rp 53,76 M

  5. Bank Negara Indonesia (BBNI), +1,85%, ke Rp 5.500, net buy Rp 9,04 M

  6. Bank CIMB Niaga (BNGA), +1,54%, ke Rp 990, net buy Rp 28,10 M

  7. Bank Pan Indonesia (PNBN), +1,14%, ke Rp 890, net buy Rp 3,85 juta

  8. Bank Permata (BNLI), 0,98%, ke Rp 2.070, net buy Rp -

Berdasarkan data di atas, 8 saham bank BUKU IV serempak melonjak ke zona penguatan. Asing tercatat ramai-ramai masuk ke saham-saham tersebut, sehingga membuat saham-saham bank BUKU IV menjadi membukukan net buy tertinggi pagi ini.

Dengan ini, saham-saham tersebut melanjutkan penguatan setidaknya sejak 2 perdagangan sebelumnya, atau sejak Jumat (28/5) pekan lalu.

Saham BMRI menjadi yang paling menguat, dengan kenaikan 2,92% ke Rp 6.175/saham.

Kenaikan saham BMRI diikuti net buy asing sebesar Rp 30,09 miliar, menjadikan saham ini di peringkat keempat saham yang paling diborong asing.

Dalam sepekan saham BMRI melesat 7,39%, sementara dalam sebulan masih minus 0,40%.

Selanjutnya, ada saham dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di bursa, BBCA, yang terkerek 2,12% ke Rp 32.550/saham.

Pagi ini, saham BBCA menjadi yang paling banyak dikoleksi asing, yakni sebanyak Rp 126,45 miliar. Adapun dalam sepekan asing sudah masuk dengan nilai net buy Rp 246,90 miliar.

Dalam seminggu terakhir saham BBCA naik 2,85%, sementara dalam sebulan menguat 2,93%.

Di bawah BBCA ada saham BBRI yang terapresiasi 1,88% ke level Rp 4.340/saham. Saham BBRI berada di posisi kedua saham dengan nilai net buy tertinggi, yakni Rp 53,76 miliar. Sementara dalam sepekan asing sudah memborong saham BBRI mencapai Rp 950,85 miliar.

Penguatan saham-saham bank besar ini turut mengerek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ke level psikologis 6.000 pagi ini.

IHSG dibuka dengan apresiasi 0,93% ke level 6.002,48 pada perdagangan Rabu (2/6/21). Adapun per 09.38 WIB, IHSG lanjut melesat 1,26% ke level 6.022,33 menyusul optimisme akan pulihnya sektor manufaktur Tanah Air.

Pagi ini, IHS Markit merilis data aktivitas sektor manufaktur bulan Mei yang dilihat daripurchasing managers' index(PMI). Data menunjukkan PMI manufaktur Indonesia bulan Mei sebesar 55,3, melesat dibandingkan bulan sebelumnya 54,6.

PMI manufaktur di bulan April tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang masa, artinya di bulan Mei rekor tersebut pecah lagi.

Terus meningkatnya ekspansi sektor manufaktur tentunya menjadi kabar bagus bagi Indonesia, dan memperkuat optimisme akan lepas dari resesi di kuartal II-2021. Sektor manufaktur sendiri berkontribusi sekitar 20% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data inflasi, yang bisa menjadi indikasi sebesar besar daya beli masyarakat. Data terakhir menunjukkan inflasi Indonesia pada bulan April tumbuh 0,13% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Sementara dibandingkan April 2020 (year-on-year/yoy), inflasi ada di 1,42%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Bangkit, Saham Bank Kakap Diborong Investor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular