Kinerja Mei 2021

IHSG Melorot 0,8%, Tanda Sell on May and Go Away?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
01 June 2021 08:50
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melalui Mei 2021 dengan koreksi. Apakah pepatah sell on May and go away terbukti di pasar saham Tanah Air?

Sepanjang Mei 2021, IHSG melemah 0,8% secara point-to-point. Mengawali bulan di 5.995,62, IHSG berakhir di 5.947,46.

Perdagangan bulan lalu relatif singkat yaitu 18 hari. Ini karena ada cukup banyak libur mulai dari Idul Fitri hingga Waisak.

Pada April 2021, IHSG mampu menguat tipis 0,17% secara point-to-point. Kala itu, ada 22 hari perdagangan sehingga IHSG punya lebih banyak waktu untuk menguat.

Di bursa saham Amerika Serikat (AS), ada idiom sell on May and go away. Biasanya tekanan jual sangat tinggi pada Mei setiap tahunnya sehingga memunculkan frasa itu.


Bagaimana dengan di Indonesia? Apakah koreksi IHSG pada Mei tahun ini membuktikan hal itu juga terjadi di sini?

Well, ternyata tidak juga. Pada Mei 2020, IHSG mampu membukukan kenaikan 0,79% secara point-to-point. Pada Mei 2019 terjadi koreksi dalam yaitu 3,81%, Mei 2018 juga minus tetapi tipis saja di 0,18%, tetapi Mei 2017 ada kenaikan 1,1%.

Kemudian pada Mei 2016, IHSG mencatatkan koreksi 0,24%. Akan tetapi, Mei setahun sebelumnya ada peningkatan signifikan yakni 2,55%. IHSG juga menghijau pada Mei 2014 dengan kenaikan 1,11%.

Bulan lalu, sentimen negatif yang membuat cemas investor di pasar saham (dan seluruh dunia) adalah perkembangan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19), terutama di Asia. Setelah India, sejumlah negara juga mengalami lonjakan kasus yang signifikan.

Misalnya Malaysia. Negeri Harimau Malaya sampai memberlakukan pengetatan aktivitas dan mobilitas masyarakat pada pertengahan Mei 2021. Namun ternyata kurang 'nendang', pasien positif bukannya berkurang malah bertambah.

Kementerian Kesehatan Malaysia mencatat, jumlah pasie positif corona sepanjang bulan lalu bertambah 163.644 orang. Rata-rata pasien bertambah 5.279 orang setiap harinya.

Ini jauh memburuk ketimbang bulan sebelumnya. Pada April 2021, pasien positif bertambah 63.213 orang atau 2.107 orang per hari.

Taiwan, yang sebelumnya mendapat pujian karena berhasil meredam pandemi, akhinya 'kebobolan' juga. Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan melaporkan, jumlah pasien positif pada Mei 2021 bertambah 7.383 orang atau 238 orang per hari.

Bulan sebelumnya, situasi masih jauh lebih terkendali. Tambahan pasien positif corona selama April 2021 adalah 98 orang atau hanya empat orang saban harinya.

Pandemi virus corona yang mengganas harus ditanggulangi dengan pembatasan sosial yang lebih ketat. Akibatnya, prospek ekonomi Benua Kuning penuh dengan tanda tanya.

Ini membuat investor cenderung menghindari instrumen berisiko terutama di negara berkembang. Akibatnya, IHSG menjadi kurang bertenaga.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular