
Senin 'Harpitnas', Pantau 7 Kabar Pasar Ini Sebelum Trading!

5.BEI Ungkap Alasan Morgan Stanley 'Cabut' dari Pasar Saham RI
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan hengkangnya broker asing dari Indonesia, seperti yang dilakukan oleh PT Morgan Stanley Sekuritas Indonesia (MS) disebabkan karena semakin turunnya pembobotan saham-saham di negara Asean, termasuk Indonesia dalam pembobotan MSCI.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan pembobotan saham-saham di kawasan ini dalam MSCI mulai terdesak oleh saham-saham China, yang juga masih dikategorikan sebagai negara berkembang dalam indeks tersebut.
"Kenapa Morgan Stanley cabut sebaiknya ditanyakan ke mereka secara langsung. Tapi mungkin dengan semakin turunnya weightings Asean (termasuk Indonesia) di MSCI (terdesak China yang masih dianggap emerging countries)," kata Laksono di Jakarta, Jumat (28/4/2021).
6.Unilever Bagi Dividen Rp 3,8 T, Cek Jadwalnya
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menetapkan bahwa perusahaan bakal membagikan dividen buat pemegang sahamnya senilai Rp 7,13 triliun dari laba bersih 2020. Nilai ini termasuk dividen interim yang sudah dibagikan tahun lalu dan dividen tunai.
Berdasarkan hasil RUPST Unilever Indonesia yang dipublikasikan, dividen tunai yang akan dibayarkan pada 24 Juni 2021 nanti bernilai sebesar Rp 3,81 triliun atau masing-masing pemegang saham akan mendapatkan Rp 100/saham.
Sedangkan dividen interim telah dibagikan kepada pemegang sahamnya pada 17 Desember 2020 dengan nilai total sebesar Rp 3,31 triliun atau Rp 87/saham.
7.OJK: MNC Bank Dapat Izin Layanan Digital, Bukan Bank Digital
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa izin yang diperoleh oleh PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) atau MNC Bank adalah izin digital banking, bukan izin bank digital. Sementara, saat ini aturan mengenai bank digital masih disusun oleh OJK dan diharapkan bisa dirilis pertengahan tahun ini.
Juru Bicara OJK Sekar Putih Djarot mengatakan izin yang diberikan merupakan izin layanan perbankan digital.
"Kalau yang MNC itu terkait produknya. Terkait POJK layanan digital banking," kata Sekar kepada CNBC Indonesia, Kamis (27/5/2021).
ReplyForward |
[Gambas:Video CNBC]
