Ramalan IMF Ngeri, Baca Kabar Ini Kalau Mau Selamat & Cuan

teti purwanti, CNBC Indonesia
06 January 2023 08:45
Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa Asia-Pasifik ditutup cerah pada perdagangan Kamis (5/1/2023), mengabaikan beberapa sentimen pasar yang cenderung negatif pada hari ini.

Hanya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup di zona merah pada hari ini, yakni ambruk 2,34% menjadi 6.653,84.

Lalu bagaimana pergerakan IHSG menjelang akhir pekan? Yuk simak kabar emiten berikut ini, sebelum memulai perdagangan Jumat (6/1/2023):

Lippo Karawaci (LPKR) Jual Saham Demi Anak, Ada Apa?

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menjual sahamnya demi restrukturisasi anak usaha sebanyak 2,6% dari total saham LPKR. Awalnya, saham LPKR sebanyak 19,44 miliar setara 27,42% menjadi 17,59 miliar saham setara 24,82%.

Berdasarkan keterbukaan informasi, transaksi dilakukan pada waktu yang sama yaitu 28 Desember 2022, sebanyak 1,25 miliar atau setara 0,85% dengan harga Rp 155 setara sehingga Lippo Karawaci mengantongi dana hingga Rp 193,75 miliar. Sedangkan transaksi kedua sebanyak 600 juta dengan harga Rp 125 sehingga dana yang dikantongi Rp 7,5 miliar.

Untuk diketahui, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencatat rugi periode berjalan hingga kuartal III-2021 membengkak sebesar 187,7% menjadi Rp 1,673 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 581,42 miliar.

Jangan Ketinggalan! Ini Jadwal Dividen Rp 8,63 T Dari BRI

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) akan membagikan dividen interim sebesar Rp 8,63 triliun atau Rp 57 per lembar saham. Adapun Rp 4,59 triliun di antaranya akan masuk ke kas negara dan sisanya dibagikan kepada investor publik.

Direktur Keuangan BRI, Viviana mengatakan keterbukaan Informasi Dividen Interim ini dilaksanakan pada Jumat, 30 Desember 2022 lalu. Maka, masyarakat yang memiliki saham BBRI di pasar regular dengan cumulative date (cum date) hingga Senin, 9 Januari 2023 berhak menerima dividen interim ini.

"Sementara cum date di pasar tunai dan recording datedijadwalkan hingga Rabu, 11 Januari 2023 dan payment date pada Jumat, 27 Januari 2023," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (5/1/2023).

Bank Jabar Banten (BJBR) Suntik BJB Sekuritas, Buat Apa?

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) menyuntik penyertaan modal lanjutan kepada BJB Sekuritas sebesar Rp 22.500.000.000.
Pengefektifan modal kepada anak perusahaan BJB itu dilakukan pada Rabu (4/1/203).

"Penyertaan modal tersebut merupakan penyertaan modal lanjutan dari modal dasar bjb Sekuritas sebesar Rp 39.000.000.000, (tiga puluh depan miliar rupiah)," jelas Direktur Komersial dan UMKM bank bjb, Nancy Adistyasari pada keterbukaan informasi, dikutip Kamis (5/1/2023).

"Sehingga dengan penambahan modal tersebut, total modal disetor bank BJB kepada BJB Sekuritas sebesar Rp 30 miliar dengan komposisi kepemilikan sebesar 93,75%," lanjut Nancy.

Dengan penyertaan modal lanjutan kepada BJB Sekuritas ini, portofolio kepemilikan saham BJB terhadap BJB Sekuritas meningkat sebesar 148% dari yang sebelumnya 78,95% menjadi 93,75%.

Siap-Siap, Produsen Selis Rights Issue 2 Miliar Saham Baru

PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) akan berencana melakukan Penambahan Modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) I atau rights issue dengan jumlah sebanyak-banyaknya 2 miliar saham dengan nominal Rp 50. Hal itu telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Bersamaan dengan PMHMETD I ini, emiten produsen kendaraan listrik Selis ini juga akan menerbitkan maksimal 700 juta Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham yang melaksanakan PHMETD I.

Harga per saham pelaksanaan rights issue dan Waran Seri I ini akan ditetapkan dan dicantumkan kemudian di dalam Prospektus PMHMETD I dengan memperhatikan peraturan dan ketentuan yang berlaku sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK).

Setelah mendapatkan restu pemegang saham dalam RUPSLB, perseroan akan mengajukan Pernyataan Pendaftaran kepada OJK. Sesuai regulasi, Pernyataan Pendaftaran ini tidak lebih dari 12 bulan sejak tanggal persetujuan RUPSLB 5 Januari 2023.

Direktur Keuangan SLIS Wilson Ng mengatakan, dana hasil pelaksanaan rights issue, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan digunakan sebagai setoran modal kepada anak usaha PT Juara Bike (JB) untuk modal kerja.

"Dana hasil Waran Seri I juga akan digunakan sebagai setoran modal kepada JB untuk modal kerja," kata Wilson, dalam keterangan tertulis, Kamis (5/1).

Dalam RUPSLB itu, para pemegang saham juga menyetujui Perubahan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor perseroan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas (PUT) PMHMETD I.

Juara Bike saat ini memproduksi kendaraan listik (electric vehicle/EV) roda dua dan roda tiga di Indonesia. Merek Selis kini menempati posisi terdepan dalam kategori kendaraan listrik maupun dalam pencapaian TKDN dengan nilai 53,69%, sehingga perseroan meyakini jumlah pelanggan akan terus naik dan berdampak pada pertumbuhan penjualan dan laba.

Wilson menjelaskan, pelaksanaan rights issue akan meningkatkan ekuitas sehingga struktur modal perusahaan juga akan semakin solid. Bagi pemegang saham SLIS yang tak melaksanakan PHMETD I yang dimiliki akan mengalami dilusi persentase kepemilikan saham maksimal 50%.

Sementara, Direktur Utama Edi Hanafiah Kwanto menjelaskan, modal kerja JB akan difokuskan untuk menambah produk dan tipe terbaru serta menggejot penjualan. Apalagi tren industri EV akan kian meningkat seiring dengan terbitnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah per 13 September 2022.

"Inpres yang diteken Presiden Joko Widodo ini diharapkan bisa mendorong volume penjualan kendaraan listrik di Tanah Air," tuturnya.

Wilson Ng meyakini target kinerja tahun ini akan meningkat dari tahun 2022. "Kami optimistis mencapai target baik dari sisi penjualan maupun dari sisi laba bersih," imbuhnya.

Saat ini laporan keuangan tahunan SLIS belum dirilis, tapi per September 2022 kinerja perseroan impresif dengan penjualan mencapai Rp 356,93 miliar, naik 11,13% dari periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp 321,17 miliar.

Penjualan terbanyak yakni komponen elektronik sebesar Rp 203,59 miliar, naik 2,23% dari sebelumnya Rp 199,15 miliar, disusul penjualan sepeda listrik sebesar Rp 153,34 miliar, melesat 26% dari September 2021 yakni Rp 122,02 miliar. Perseroan mampu membukukan laba bersih Rp 25,14 miliar, naik 26% dari sebelumnya Rp 19,98 miliar.

Wilson Ng mengungkapkan, strategi tahun ini, perseroan akan fokus melakukan publikasi dan penjualan, baik melalui media sosial dan e-commerce, maupun lewat kanal distribusi offline seperti pasar modern dan tradisional, hingga penjualan dengan skema business to consumer (B2C) dan business to government (B2G).

Khusus pemasaran offline, perusahaan akan mengoptimalkan lebih dari 400 titik jaringan penjualan (distributor, gerai pajang, toko ritel, dan point of sales/POS) di Indonesia.

Catat, Ini 10 Emiten yang Bakal IPO Januari 2023! Tertarik?

Januari 2023 ini akan ada banyak perusahaan yang bakal melakukan penjualan saham perdana atau tau initial public offering (IPO). Dari 10 perusahaan yang akan IPO saham, emiten apa saja?

Calon emiten yang akan IPO tersebut terdiri dari sektor dan bisnis yang beragam. Mereka mulai dari perusahaan yang bergelut di bisnis properti, energi,data center, logistik, bimbingan belajar, hingga minuman beralkohol.

Dari data, emiten dari sektor energi, PT Sunindo Pratama Tbk. (SUNI), mengincar perolehan dana IPO terbesar di antara emiten lainnya hingga Rp180 miliar. Emiten berkode saham SUNI itu akan melepas 600 juta lembar dengan harga IPO sebesar Rp300 per saham. Adapun saham SUNI akan dicatatkan di BEI pada 9 Januari 2023.

Kemudian ada PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk. (BEER) dengan incaran perolehan dana segar mencapai Rp176 miliar. Perusahaan yang bergerak di sektor barang konsumen primer tersebut berencana melepas 800 juta lembar saham dengan harga IPO Rp220 per saham. Emiten berkode saham BEER tersebut menjadwalkan pencatatan sahamnya pada 6 Januari 2023.

Lalu diposisi ketiga emiten dengan incaran dana IPO terbesar ditempati oleh PT Jasa Berdikari Logistics Tbk. (LAJU) dengan nilai mencapai Rp105 miliar. LAJU menawarkan 700 juta lembar saham dengan rentang harga penawaran Rp100 - Rp150 per saham. Saat ini perseroan masih menjalani masa book building pada 17 Januari - 19 Januari 2023. Adapun saham LAJU rencanyanya dicatatkan di BEI pada 24 Januari 2023.

Optimisme ramainya IPO pada awal tahun dapat menjadi indikasi yang positif. Walau hal ini tidak signifikan mempengaruhi kinerja pasar saham secara keseluruhan yang masih dibayangi berbagai kekhawatiran ekonomi.


(tep/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ssstt...Pantau Kabar Deretan Emiten Ini Kalau Mau 'Cuan'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular