Roundup

Sudah Hawa-hawa Libur Lebaran, Cek Dulu 7 Kabar Emiten Ini!

Monica Wareza, CNBC Indonesia
07 May 2021 08:12
Dok. Matahari
Foto: Dok. Matahari

5. Didorong NII, Laba BRI Agro Naik 6,5% di Kuartal I-2021

PT BRI Agroniaga Tbk (AGRO) mencatatkan laba bersih Rp 17,87 miliar pada kuartal I-2021, naik 6,5% dibandingkan periode yang sama sebelumnya senilai Rp 16,7 miliar. Namun jika dilihat peningkatan laba sebelum pajak, laba BRI Agro melesat 33,5% menjadi Rp 29,89 miliar dibandingkan periode yang sama 2020 senilai Rp 21,17 miliar.

Perolehan laba ini dikontribusikan oleh peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income) senilai Rp 212,53 miliar, naik 12,2% dibandingkan periode yang sama sebelumnya senilai Rp 189,41 miliar. Sementara pendapatan bunga pada kuartal I-2021 senilai Rp 454,06 miliar, dan penurunan beban bunga menjadi Rp 241,53 miliar turun 30,6% dibandingkan tahun sebelumnya.

6. Wow! Auric Siap Tender Offer, Matahari Punya Pengendali Baru

Auric Digital Retail Pte. Ltd. (BidCo), pemegang saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) akan melakukan penawaran tender secara sukarela untuk membeli saham sebanyak 1,05 miliar atau setara dengan 40% saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perusahaan milik investor lain, termasuk publik.

Tender offer ini akan dilakukan di harga Rp 1.530/saham.

Berdasarkan prospektus yang dirilis perusahaan, hal ini dilakukan lantaran perusahaan ingin meningkatkan kepemilikannya alias menjadi pengendali baru saham LPPF hingga menjadi sebanyak-banyaknya 50,12% setelah dilakukan penawaran tender sukarela ini.

7. Deal! Karyawan Melunak, Pan Brothers Cicil THR 5 Kali

Manajemen emiten tekstil, PT Pan Brothers Tbk (PBRX) menyepakati pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) pekerja di pabrik Boyolali akan dibayarkan secara bertahap 5 kali, dipercepat dari perkiraan sebelumnya 8 kali pembayaran.

Dalam keterangan resmi yang disampaikan Direksi PBRX, pada Rabu kemarin (5/5/2021), manajemen secara lisan mengumumkan kepada seluruh karyawan mengenai kondisi arus kas perseroan yang ketat sehubungan dengan pemotongan modal kerja (bilateral) dari pihak perbankan sehingga tersisa sepuluh persen dari kondisi sebelumnya dan ini mengganggu arus kas.

(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular