Auric Jadi Pengendali Baru Matahari, Masih Afiliasi Lippo?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
06 May 2021 13:56
Pengunjung berbelanja di Matahari Store dikawasan Jakarta, Senin (30/11/2020). PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) menutup 6 gerainya hingga akhir tahun ini. Jumlah gerai perusahaan ritel ini akan berkurang dari 153 toko menjadi 147 toko.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Matahari Department Store (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Auric Digital Retail Pte. Ltd. (BidCo) yang saat ini memegang saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) berencana untuk menjadi pemegang saham pengadali perusahaan ritel ini. Hal ini akan dilakukan melalui penawaran tender atau tender offer sukarela yang akan dilaksanakan perusahaan.

Sebenarnya siapa BidCo ini?

Mengutip prospektus yang dirilis perusahaan mengenai rencana tender offer sukarela ini, perusaaan ini merupakan anak usaha joint antara Auric Capital Holdings dengan OUE Limited.

Perusahaan ini dikendalikan oleh Stephen Riady melalui Edgemon Hill Holdings (BVI) dengen kepemilikan sebesar 49,93% di Auric Capital Holdings.

BidCo didirikan di Singapura berdasarkan hukum negara Singapura sebagai perusahaan terbatas dan berkegiatan usaha dalam bidang investasi.

Perusahaan ini berkantor di 50 Collyer Quay #05-06, OUE Bayfront, Singapura.

Untuk diketahui, Auric Digital Retail Pte. Ltd. menjadi pemegang saham perusahaan lewat Greater Universal pada Juni 2020 lalu.

Rencana menjadi pemegang saham pengendali ini akan dilakukan melalui tender sukarela atas saham ini sebanyak 1,05 miliar saham atau setara dengan 40% saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perusahaan. Tender offer ini akan dilakukan di harga Rp 1.530/saham.

Berdasarkan prospektus yang dirilis perusahaan, hal ini dilakukan lantaran perusahaan ini ingin meningkatkan kepemilikannya di saham LPPF hingga menjadi sebanyak-banyaknya 50,12% setelah dilakukan penawaran tender sukarela ini.

Dengan rencana menjadi pengendali baru Matahari berencana dengan pengelolaan aktif jangka panjang dan pendekatan operasional yang fokus dengan memperbaharui strategi, memanfaatkan pengetahuan sektoral yang mendaam dan wawasan strategisnya, serta mengidentifikasi dan melaksanakan serangkaian prakarsa yang konkret, bernilai tambah.

Hal-hal yang akan diperhatikan adalah seputar merchandising, pengalaman pelanggan dan kemampuan omni channel untuk mewujudkan potensi penuhnya.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular