Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah sudah meresmikan Holding BUMN Perasuransian dan Penjaminan dengan nama Indonesian Finansial Group (IFG), nama baru PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Bahana) sejak Maret 2020.
Anggotanya yakni PT Jasa Raharja, PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), PT Jasa Asuransi Indonesia (Jasindo), PT Bahana Sekuritas, PT Bahana TCW Investment Management, PT Bahana Artha Ventura, PT Bahana Kapital Investa dan PT Graha Niaga Tata Utama.
IFG merupakan holding yang dibentuk untuk berperan dalam pembangunan nasional melalui pengembangan industri keuangan lengkap dan inovatif melalui layanan investasi, perasuransian dan penjaminan. Pembentukannya berdasarkan PP Nomor 20 tahun 2020 tanggal 16 Maret 2020 dan Bahana atau IFG ini mendapatkan konsolidasi aset sebesar Rp 72,5 triliun (per Maret 2020).
Rabu pekan lalu (28/4), IFG meluncurkan salah satu unit riset barunya yakni IFG Progress yang akan fokus pada primary riset dan secondary riset terkait isu-isu yang mengemuka di industri jasa keuangan. IFG Progress akan berkontribusi pada aspek riset yang akan diinformasikan kepada stakeholders dalam rangka pengembangan industri keuangan, membangun kolaborasi riset dengan BUMN lain dan instansi pemerintah dan lainnya.
Sebelumnya IFG juga mendirikan IFG Life untuk menyelamatkan restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Peresmian IFG Progres ini disambut baik oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, yang juga mengatakan bahwa ia menginginkan grup holding IFG ini bisa sebesar perusahaan asuransi asal China Ping An.
Kok bisa Ping An jadi benchmark oleh Menteri BUMN?
Memang sebagus apa sih sebenarnya perusahaan asuransi ini?
Apakah IFG perlu mencontoh sepak terjang perusahaan asal China ini?
Lantas siapa pemegang saham dan bisnis apa saja yang dilakukan perusahaan asuransi ini?
NEXT: Siapa Sebenarnya Ping An?
Ping An Insurance (Group) Company of China, Ltd atau lebih dikenal sebagai Ping An Insurance merupakan perusahaan holding konglomerasi asal China dengan bisnis utamanya meliputi asuransi, perbankan dan layanan teknologi. Ping An sendiri secara harfiah memiliki arti "aman dan sehat".
Ping An didirikan pada 1988 sebagai perusahaan asuransi kecelakaan dan properti, setelah melakukan diversifikasi bisnis ke asuransi jiwa, perbankan, manajemen aset, layanan pialang dan investasi.
Selanjutnya perusahaan memanfaatkan perkembangan teknologi untuk memperluas bisnis mereka ke layanan teknologi finansial dan memutakhirkan bisnis asuransi dengan menggabungkan akses teknologi teranyar.
Situs resminya mencatat, Ping An adalah satu dari sedikit perusahaan China yang diberikan izin penuh untuk menawarkan produk layanan keuangan secara luas mulai dari asuransi, perbankan, sekuritas, produk pinjaman hingga kontrak berjangka. Perusahaan China lain yang diberikan kebebasan yang sama di antaranya adalah Citic Group dan China Everbright Group.
Ping An memperkenal diri mereka sebagai grup layanan keuangan ritel (dengan dukungan teknologi) terkemuka dunia. Mereka juga menegaskan bahwa teknologi dan keuangan merupakan inti bisnis mereka.
Secara singkat unit bisnis milik Ping An terbagi menjadi empat kategori utama:
- Manajemen Aset Keuangan dengan fokus memperbaiki kualitas dan efisiensi dari sistem pelayanan finansial terpadu dengan motto "Satu konsumen, berbagai produk dan satu pintu pelayanan"
- Layanan Kesehatan dengan fokus utama menyediakan akses asuransi kepada pelanggan, selain itu layanan ini juga tersedia pagi operator penyedia layanan kesehatan dari rumah sakit, farmasi hingga penyedia peralatan medis.
- Finansial & Teknologi, termasuk di dalamnya bisnis perbankan.
- Ekosistem finansial, termasuk di dalamnya ekosistem layanan kesehatan, ekosistem layanan otomotif dan ekosistem kota pintar (smart city).
 Foto: Ping An 1 Ping An 1 |
Sejak memasukkan aspek teknologi ke dalam strategi bisnis mereka pada 2008 lalu melalui pendirian Ping An Technology, mereka sukses menguasai pasar online maupun offline di bisnis pelayanan kesehatan, otomotif serta layanan finansial.
Setiap tahun perusahaan mengalokasikan dana sejumlah 1% dari total pendapatan untuk pengembangan riset dan teknologi seperti biometrik, big data, kecerdasan buatan, blockchain, dan cloud computing.
 Foto: PIng An 2 PIng An 2 |
NEXT: Seberapa Gede Keuangannya?
Ping An telah membangun berbagai platform layanan finansial digital dengan total pengguna mencapai 345 juta pengguna. Untuk layanan kesehatan, melalui layanan bernama Good Doctor, Ping An bekerja sama dengan lebih dari tiga rumah sakit, 94 ribu apotek dengan jaringan yang mencakup lebih dari 50 ribu institusi medis.
Pelayanan otomotif juga terintegrasi secara teknologi dengan pengguna aplikasi khusus otomotif mereka mencapai 90 juta pengguna, yang mana 49 juta di antara mereka juga pelanggan asuransi properti dan kecelakaan. Sementara untuk ekosistem kota pintar Ping An sudah ada di 115 kota mendukung 500 institusi dan perusahaan serta dinikmati oleh sekitar 50 juta penduduk.
Ping An merupakan perusahaan terbesar ke-8 di China dari segi kapitalisasi pasar.
Saat ini total kapitalisasi pasar Ping An mencapai US$ 202,82 miliar atau setara Rp 2.940 triliun (kurs rata-rata 14.500/US$).
Untuk perusahaan asuransi kapitalisasi pasar mereka paling besar, berada di atas China Life Insurance dengan kapitalisasi pasar mencapai US$ 120 miliar.
Sedangkan untuk perusahaan teknologi mereka masih berada di belakang Tencent (US$ 780,15 miliar) dan Alibaba (US$ 635,13 miliar) yang masing-masing berada di posisi 1 dan 2.
Di bidang perbankan Ping An kalah sedikit dari Industrial and Commercial Bank of China (ICBC), China Construction Bank dan China Merchants Bank.
Jika tidak menghitung Berkshire Hathaway milik salah satu orang terkaya dunia Warren Buffett, Ping An merupakan perusahaan asuransi dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia, lebih besar dari asuransi yang umum dikenal seperti Alianz dari Jerman, AXA dari Prancis, Grup AIA dari Hong Kong dan Prudential dari Inggris.
Ping An Insurance juga masuk dalam daftar Global 500 milik Fortune pada 2019 menduduki peringkat 29 dan pada 2020, merangkak naik pada peringkat ke-21.
Secara kinerja, laba bersih 2020 mencapai 139,47 miliar yuan atau setara Rp 310 triliun (kurs Rp 2.226/yuan China) naik 4,9% dari 132,96 miliar yuan di 2019.
Pendapatan tahunan di 2020 mencapai 1,32 triliun yuan atau setara Rp 2.938 triliun naik 3,8% dari 1,27 triliun yuan.
 Foto: Lapkeu Ping An Lapkeu Ping An |
Ping An yang mulanya hanya perusahaan asuransi berhasil bertransformasi dengan kebijakan tepat dan memanfaatkan transformasi digital. Perusahaan layanan finansial pertama di daratan China yang dibiayai asing dengan Goldman Sachs dan Morgan Stanley memasukkan investasi sebesar US$ 70 juta pada 1994.
Ping An merupakan perusahaan publik yang diperdagangkan di bursa Shanghai dan Hong Kong, meskipun begitu beberapa publikasi internasional seperti The New York Times sempat menuding terdapat pemegang saham tersembunyi yang merupakan anggota keluarga mantan perdana menteri China Wen Jiabao.
 Foto: Lapkeu Ping An Lapkeu Ping An |
Dalam situs resmi milik mereka, tercatat Hong Kong Securities Clearing Company Nominees Limited yang mana merupakan total gabungan pemilik saham yang di Hong Kong menguasai 33,44% saham perusahaan melalui saham seri H.
Charoen Pokphand Group dari Thailand merupakan investor tunggal terbesar di Ping An dengan kepemilikan 7,85% saham. Pemerintah Shenzen melalui entitas perusahaan investasi menguasai 5,27% saham Ping An.
Dengan kapasitas segede ini, jika IFG mengikuti anjuran Menteri BUMN dan meniru sepak terjang Ping An, bukan tak mungkin Holding BUMN asuransi ini masuk di jajaran perusahaan terkemuka dunia seperti Ping An, semoga.
TIM RISET CNBC INDONESIA