
Benarkah Gojek Caplok Saham Hypermart dari Grup Lippo?

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek, dikabarkan akan membeli saham emiten ritel pengelola Hypermart yang dikelola Grup Lippo, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA).
Informasi yang beredar di kalangan pelaku pasar tersebut direspons investor dengan kenaikan harga saham MPPA yang cukup signifikan. Kamis kemarin (22/4/2021), saham MPPA sempat menyentuh batas auto reject atas (ARA) setelah naik hampir 25% dalam sehari ke level Rp 860 per saham.
Imbas dari kenaikan yang signifikan tersebut, Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham emiten pengelola Hypermart dari Grup Lippo PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) mulai sesi I perdagangan hari ini, Jumat (23/4/2021).
"Bursa menghimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan," jelas Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Lidia M Panjaitan dan Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan Irvan Susandy dalam keterangan tertulis, dikutip CNBC Indonesia, Jumat (23/4).
Saham MPPA memang mengalami lonjakan harga yang signifikan akhir-akhir ini. Dalam sepekan terakhir saham ini melesat 21,99%. Sementara dalam sebulan terakhir MPPA melejit sebesar 273,91%. Dengan ini, saham MPPA sudah dua kali disuspensi oleh pihak bursa.
CNBC Indonesia sudah mengkonfirmasi ke Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita tapi belum ada tanggapan resmi.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan dan Direktur MPPA, Danny Kojongian juga belum memberikan pernyataan detail berkaitan dengan kabar ini kendati tidak membantah.
"Mohon maaf untuk saat ini kami tidak bisa memberikan respons apa apa selain dari informasi yang sudah disampaikan oleh MPPA kepada Bursa Efek Indonesia dan OJK sebelumnya," kata Danny dalam pesan singkatnya, Jumat (23/4).
BEI juga telah 'menggembok' saham emiten yang melantai di bursa sejak 1992 ini pada 12-13 April, seiring terjadinya kenaikan harga saham yang signifikan.
Sebelum disuspensi pada 12 April lalu, pada 6 April 2021 otoritas bursa juga telah memberikan peringatan terkait peningkatan harga di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA) saham MPPA.
Induk entitas bisnis Grup Lippo, PT Multipolar Tbk (MLPL) memang sudah memutuskan untuk mengurangi porsi kepemilikan saham perusahaan MPPA.
Menurut keterbukaan informasi di BEI, Rabu (7/4), MLPL telah menjual 11,9% atau 896.327.200 saham kepemilikan perusahaan di MPPA. Transaksi itu sendiri terjadi pada 6 April 2021 dengan harga penjualan Rp 404/saham. Tujuan penjualan ialah untuk diinvestasikan kembali ke MPPA demi memperkuat neraca perusahaan dan menyediakan modal kerja perusahaan ke depan.
"[Tujuan dari transaksi untuk] memperluas investor skala besar dalam MPPA dan untuk investasi kembali," jelas Direktur MLPL Agus Arismunandar dalam keterangan tertulis.
Dengan demikian, porsi kepemilikan MLPL berkurang sebelumnya 50,23% atau 3.781.947.551 lembar saham menjadi 38,33% atau 2.885.620.351 lembar saham.
Satu pembeli yang terungkap yakni Watiga Trust Ltd asal Singapura. Perusahaan investasi ini membeli 896,2 juta (896.327.200) saham milik Multipolar di MPPA seharga Rp 404/saham senilai Rp 362 miliar.
Dengan demikian, masih ada 1.989.293.151 saham yang belum terungkap pembelinya atau belum terserap.
Sebelumnya pada Januari, ada investor baru lain yang sudah masuk ke MPPA yaitu Anderson Investment Pte Ltd sebanyak 1,4 miliar saham di harga Rp 94/saham.
Sumber pasar menyebutkan transaksi pembelian saham MPPA oleh Gojek ini bakal melengkapi platform online Tokopedia dengan kehadiran fisik. Gojek dan Tokopedia juga dikabarkan dalam proses merger dan akan tercatat di BEI.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gojek Masuk Hypermart, Saham MLPL dan MPPA Langsung Ngamuk!
