
Kuy! Ada IPO Produsen Laptop Zyrex, Harganya Rp 250/saham

Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen piranti elektronik dan laptop merek Zyrex, PT Zyrexindo Mandiri Buana, menetapkan harga saham perdana atau initial public offering (IPO) yakni Rp 250/saham.
Perusahaan akan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau listing di BEI pada 30 Maret mendatang, berubah dari prospektus awal yakni 25 Maret 2021.
Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan di media, Kamis ini (18/3), perusahaan akan menawarkan sebanyak-banyaknya 333.333.300 saham biasa atau 333,33 juta saham dari portepel perseroan, dengan nilai nominal Rp 25 setiap saham.
Jumlah saham ini mewakili sebanyak-banyaknya sebesar 25% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah pelaksanaan Penawaran Umum IPO ditawarkan. Hanya saja harga pelaksanaan belum ditentukan.
Dengan demikian, jumlah dana seluruh penawaran umum perdana yakni Rp 83,33 miliar.
Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 166.666.650 Waran Seri I yang menyertai saham IPO atau sebanyak-banyaknya 16,67% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO ini.
Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada panggal penjatahan. Setiap pemegang 2 saham baru berhak memperoleh 1 Waran Seri I di mana setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.
Harga pelaksanaan waran yakni Rp 750, yang dapat dilakukan atau dieksekusi setelah 12 bulan sejak Waran Sesi I diterbitkan sampai tanggal berakhirnya Waran Seri I yakni 30 Maret 2022- 30 Maret 2023.
"Jika tidak dilaksanakan sampai batas waktu, maka waran menjadi kadaluarsa. Total target hasi pelaksanaan waran sebesar Rp 124,99 miliar," tulis prospektus Zyrex.
Selain itu, perseroan mengadakan program Program Alokasi Saham Karyawan (Employee Stock Allocation"atau ESA) dengan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya 3% dari jumlah penerbitan saham yang ditawarkan atau sebanyak 9.999.900 saham.
Perusahaan menunjuk PT BNI Sekuritas dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek, sementara penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.
Saat ini, saham Zyrex dimiliki oleh Timothy Siddik Shu dan Collen Siddik Shu masing-masing 75% dan 25%. Setelah IPO, kedua pemegang saham itu masing-masing diperkirakan memegang saham Zyrex 50% dan 16,67%.
Masa penawaran umum pada 19-24 Maret, tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuagan (OJK) pada 17 Maret 2021, dan target listing saham dan waran 30 Maret mendatang.
Sebesar 42% dana IPO akan digunakan untuk pelunasan pembelian kantor, gudang dan pabrik (tanah dan bangunan) yang sedang perseroan gunakan saat ini, yang seluruhnya terletak di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Kota Administrasi Jakarta Barat, Kecamatan Grogol Petamburan, Kelurahan Tanjung Duren Utara dengan Letak Tanah di Jalan Daan Mogot No. 59, RT005/RW001," tulis manajemen dalam prospektus.
Adapun sebesar 58% akan digunakan sebagai modal kerja untuk pemesanan bahan baku laptop selama kuartal kedua 2021 dalam menunjang peningkatan penjualan.
"Sedangkan dana yang akan diperoleh dari hasil pelaksanaan Waran Seri I seluruhnya akan digunakan perseroan untuk modal kerja, yaitu untuk pemesanan bahan baku laptop dan pengembangan produk Internet of Things (IoT)," tulis manajemen.
Per September, aset perusahaan tercatat Rp 108,75 miliar dari Desember 2019 sebesar Rp 84,19 miliar.
Pendapatan neto per September 2020 yakni Rp 138,77 miliar dari bisnis mobile computing devices, dan dari bisnis IT product Rp 40,1 miliar, serta bisnis lainnya Rp 40,96 juta, sehingga total menjadi Rp 169,62 miliar. Laba tahun berjalan pada periode itu mencapai Rp 32,26 miliar.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Produsen Laptop Zyrex IPO 25%, Catat Jadwal Penawarannya!