
Usai Suspensi & Dicecar Bursa, Begini Penjelasan Goodyear

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten produsen ban, PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR), memberikan penjelasan terkait kenaikan harga saham perseroan dalam beberapa periode belakangan ini.
Kenaikan harga saham secara signifikan tersebut membuat otoritas bursa sempat menghentikan sementara perdagangan (suspensi) saham perseroan pada 1 Maret 2021.
Adapun suspensi atas perdagangan saham GDYR di Pasar Reguler dan Pasar Tunai telah dibuka kembali mulai perdagangan sesi I 2 Maret 2021.
Direktur Utama Goodyear Indonesia, Randeep S. Kanwar mengakui, pengumuman yang disampaikan pemegang saham mayoritas perusahaan, The Goodyear Tire and Rubber Company, mengenai rencana akuisisi Cooper Tire and Rubber Company telah berpotensi meningkatkan kepercayaan investor pada saham GDYR.
"Hal mana mungkin mengarah pada kenaikan harga pasar yang tidak biasa. Kami memahami pentingnya penangguhan oleh BEI dan sepenuhnya mematuhi setiap keputusan yang diambil untuk kepentingan stabilitas pasar modal Indonesia," kata Randeep, dalam paparan publik insidentil yang dilaksanakan Rabu (17/3/2021) secara virtual.
Selama sepekan terakhir Februari, harga saham GDYR naik signifikan, hampir menyentuh 100% atau lebih tepatnya 99,29%.
Kenaikan saham GDYR yang tidak biasa ini membuat BEI resmi memasukkan saham GDYR ke dalam daftar UMA (unusual market activity) per Kamis (25/2/2021). BEI kembali membuka kembali perdagangan GDYR pada sesi I Senin (2/3/2021).
Kendati masih terdapat sejumlah volatilitas di saham GDYR karena usulan akuisisi Cooper Tire and Rubber Co. oleh The Goodyear Tire & Rubber, Goodyear Indonesia, kata dia, tetap optimistis dalam peningkatan kinerjanya seiring dengan pemulihan ekonomi sepanjang tahun 2021.
"Kami optimis dengan tahun 2021, aksi korporasi baru-baru ini yang dilakukan oleh perusahaan induk kami menunjukkan pendekatan positif karena menggabungkan dua portofolio merek yang saling melengkapi," ujarnya.
Meskipun dampak dari akuisisi yang direncanakan pada pasar lokal Indonesia belum diketahui hingga tahap ini, namun, kata Randep, pihaknya akan terus meningkatkan kualitas di dalam negeri,
Sebelumnya, induk perusahaan GDYR, Goodyear Tire & Rubber Co menyetujui pembelian perusahaan produsen ban asal Amerika Serikat, Cooper Tire & Rubber Co seharga sekitar US$ 2,8 miliar atau senilai Rp 39,20 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.000 per US$.
Berdasarkan keterangan resmi di situs Goodyear, akuisisi tersebut akan membuat pangsa pasar ban Goodyear di pasar AS menjadi yang pertama atau penguasa pasar. Nantinya, pemegang saham Cooper akan menerima US$ 41,75 per saham dalam bentuk tunai dan 0,907 saham Goodyear, atau sekitar US$ 54,36 per saham.
Pemegang saham Goodyear akan memiliki sekitar 84% dari perusahaan hasil merger ini. Tidak hanya itu dengan bergabungnya kedua perusahaan diyakini akan menghemat sebesar $ 165 juta selama dua tahun setelah merger.
Manfaat biaya awal akan datang dari penggabungan fungsi perusahaan, penelitian dan pengembangan dan pengadaan, sementara tidak ada pekerjaan manufaktur atau pabrik yang dihilangkan. Mereka juga melihat peluang untuk memanfaatkan sistem produksi gabungan mereka.
"Saat kami mengembangkan rencana bisnis, kami akan mulai melihat peluang apa, termasuk pertumbuhan pendapatan dan termasuk bagaimana memanfaatkan lebih baik jejak produksi gabungan, yang mungkin bisa kami dapatkan," kata Richard J. Kramer, Chairman dan Chief Executive Officer Goodyear. "Kami benar-benar merasa peluang itu akan ada."
Pembelian Goodyear Tire adalah kemenangan bagi kedua perusahaan, menurut analis KeyBanc James Picariello, kesepakatan itu mewakili contoh langka dari kesepakatan yang jelas dan bagus untuk kedua belah pihak. Dengan Cooper yang didirikan pada tahun 1914, Goodyear memperoleh pendapatan sebagai produsen ban terbesar kelima di Amerika Utara, dengan sekitar 10.000 karyawan di seluruh dunia.
Di Indonesia, saham GDYR dikendalikan oleh The Goodyear Tire & Rubber dengan kepemilikan sebesar 85%, PT Kalibesar Asri menggenggam kepemilikan sebesar 7,07% sedangkan saham publik sebesar 7,93%. Saat ini nilai kapitalisasi GDYR di BEI tercatat sebesar Rp 574 miliar.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pabrik Ban Goodyear Bogor PHK Massal, Begini Nasib Sahamnya!