Efek PPN 0%? Saham Properti 'Ngamuk' & SMRA Naik 10% Lebih

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
10 March 2021 11:18
Foto udara pembangunan perumahan di kasawan bojong sari, Depok, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Foto udara pembangunan perumahan di kasawan bojong sari, Depok, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten properti pada awal perdagangan sesi I Rabu (10/3/2021) kembali melesat, setelah beberapa hari lalu mengalami pelemahan.

Sentimen dari relaksasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan relaksasi uang muka (down payment/DP) 0% ternyata kembali di respons positif oleh pelaku pasar.

Simak pergerakan saham properti pada perdagangan sesi I hari ini pukul 10:35 WIB.

Berdasarkan data dari RTI, setidaknya ada delapan saham properti yang berhasil melesat hingga 2% lebih pada perdagangan sesi I hari ini.

Tercatat di posisi pertama ada saham emiten komplek perumahan Summarecon, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) yang meroket hingga 10,17% ke level Rp 975/unit pada pukul 10:35 WIB.

Data perdagangan mencatat nilai transaksi saham SMRA pagi menjelang siang hari ini telah mencapai Rp 74,7 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 78,3 juta lembar saham. Investor asing juga tercatat melakukan pembelian saham SMRA sebesar Rp 302,78 juta di pasar reguler.

Selanjutnya di posisi kedua terdapat saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) yang juga melesat 5,04% ke posisi Rp 1.250/unit pada pagi menjelang siang hari ini.

Nilai transaksi saham BSDE pun sudah mencapai Rp 37,1 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 29,9 juta lembar saham. Senada dengan saham SMRA, investor asing pagi ini juga memborong saham BSDE sebanyak Rp 3,03 miliar di pasar reguler.

Berikutnya di posisi ketiga diduduki oleh saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) yang melonjak 4,82% ke Rp 1.195/unit pada perdagangan sesi I hari ini.

Tercatat nilai transaksi saham CTRA mencapai Rp 54 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 45,9 juta lembar saham. Namun, asing tercatat melepas saham CTRA sebanyak Rp 11,93 miliar di pasar reguler.

Terakhir di posisi kedelapan dibukukan oleh saham PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) yang menguat 2,14% ke posisi Rp 1.195/unit pada pukul 10:35 WIB.

Adapun nilai transaksi saham LPCK telah mencapai Rp 785 juta dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 660 ribu lembar saham. Seperti saham CTRA, asing juga melepas saham LPCK di pasar reguler sebesar Rp 97,03 juta.

Melesatnya kembali saham-saham properti masih didorong oleh sentimen dari relaksasi uang muka (DP) 0% rumah dari BI dan OJK.

Selain relaksasi DP 0%, sektor properti juga mendapat keringanan dari pembebasan pajak pertambangan nilai (PPN) sampai Agustus mendatang (6 bulan) dan ditambah dengan mulai Maret 2021 melalui pelonggaran Loan to Value (LTV) dan Financing to Value (FTV) sebesar 100% untuk kredit properti.

Sebelumnya, menurut riset CLSA Sekuritas, kebijakan relaksasi PPN (Pajak Pertambahan Nilai) untuk sektor perumahan yang kemarin diumumkan pemerintah akan menguntungkan pengembang properti properti yang punya stok rumah yang belum terjual.

"Kebijakan sementara ini, akan menguntungkan pengembang properti, tujuannya untuk mengurangi inventori yang membuat pasokan berlebih selama ini," tulis CLSA Sekuritas dalam risetnya, Selasa (2/3/2021) silam.

Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Totok Lusida menyambut baik kebijakan ini, meski tidak terlalu puas. Sebab usulan REI, insentif ini mestinya berlaku sampai Desember 2021. Namun Penghapusan PPN berlaku sejak 1 Maret sampai 31 Agustus 2021.

"Apa yang dilakukan pemerintah untuk mendukung semuanya, kita kerja dulu lah gimana kalau sampai Agustus. Kemarin kita usulan sampai Desember segala transaksi dalam hal properti, sampai Desember," kata Totok kepada CNBC Indonesia, dikutip Selasa (2/3/21).


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waduh! Saham Properti Babak Belur, PPN 0% Kurang Nendang?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular