
Kabar PPKM Darurat Diperpanjang Bikin Saham Properti Rontok
Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas saham emiten properti cenderung melorot ke zona merah pada sesi I perdagangan hari ini, Selasa (13/7/2021). Pelemahan harga saham poperti ini terjadi pada saat pemerintah mulai mewacanakan perpanjangan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, yang selesai pada 20 Juli 2021 mendatang.
Padahal, disaat yang hampir bersamaan pemerintah akan memperpanjang diskon PPN (Pajak Pertambahan Nilai) untuk sektor properti hingga akhir tahun ini.
Berikut pergerakan saham-saham properti pada sesi I:
Ciputra Development (CTRA), -3,66%, ke Rp 920, transaksi Rp 10 M
PP Properti (PPRO), -2,78%, ke Rp 70, transaksi Rp 3 M
Bumi Benowo Sukses Sejahtera (BBSS), -1,96%, ke Rp 50, transaksi Rp 598 juta
Summarecon Agung (SMRA), -1,82%, ke Rp 810, transaksi Rp 5 M
Sentul City (BKSL), -1,82%, ke Rp 54, transaksi Rp 7 M
Pakuwon Jati (PWON), -1,36%, ke Rp 434, transaksi Rp 5 M
Trimitra Propertindo (LAND), -1,08%, ke Rp 92, transaksi Rp 69 juta
Jaya Real Property (JRPT), 0,85-%, ke Rp 464, transaksi Rp 362 juta
Agung Podomoro Land (APLN), -0,76%, ke Rp 131, transaksi Rp 644 juta
Lippo Karawaci (LPKR), -0,63%, ke Rp 158, transaksi Rp 3 M
Alam Sutera Realty (ASRI), 0,00%, ke Rp 163, transaksi Rp 11 M
Bumi Serpong Damai (BSDE), 0,00%, ke Rp 930, transaksi Rp 4 M
Surya Semesta Internusa (SSIA), 0,00%, ke Rp 440, transaksi Rp 2 M
Intiland Development (DILD), +1,75%, ke Rp 58, transaksi Rp 781 juta
Triniti Dinamik (TRUE), +4,95%, ke Rp 530, transaksi Rp 4 M
Menurut data di atas, dari 15 saham yang diamati, 10 saham melemah, 3 saham stagnan, dan 2 saham menguat. Saham-saham properti memang cenderung 'lesu' setidaknya dalam sebulan terakhir.
Saham CTRA menjadi yang paling ambles dengan anjlok 3,66% ke Rp 920/saham, setelah kemarin menguat 1,06%. Dalam sepekan saham ini tergerus 5,15%, sementara dalam sebulan anjlok 6,60%.
Di posisi kedua, ada saham PPRO yang merosot 2,78% ke Rp 70/saham, melanjutkan koreksi pada perdagangan kemarin ketika ditutup turun 1,37%. Dalam seminggu saham PPRO melorot 5,41%, sementara dalam sebulan ambles 16,67%.
Selain CTRA-PPRO, saham SMRA juga terkoreksi 1,82%, setelah kemarin ditutup stagnan. Dengan ini, dalam seminggu saham SMRA sudah menyusut 4,14%, sedangkan dalam sebulan terakhir saham ini minus 4,71%.
Sementara, saham DILD dan TRUE berhasil menghijau dengan naik masing-masing sebesar 1,75% dan 4,95%. Dengan ini, dalam sepekan saham DILD masih turun 2,25% dan saham TRUE melonjak 42,47%.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan memperpanjang insentif untuk sektor properti hingga akhir tahun. Insentif ini berupa PPN yang ditanggung oleh pemerintah hingga Desember 2021.
Awalnya insentif ini diberikan selama 6 bulan yakni dari Maret - Agustus 2021. Namun, saat diperpanjang lagi hingga empat bulan ke depan.
"Betul (diperpanjang)," kata Staf Ahli Bidang Kepatuhan Pajak Kementerian Keuangan Yon Arsal dalam pesan singkatnya menjawab konfirmasi dari CNBC Indonesia, Senin (12/7/2021).
Insentif ini berlaku untuk rumah tapak baru dan bukan second. Rumah tersebut juga rumah jadi dan bukan inden.
Dalam periode sebelumnya pemberian insentif PPN diberlakukan dengan dua besaran nilai yang berbeda yakni:
- 100% ditanggung pemerintah atas rumah tapak atau rumah susun dengan harga jual paling tinggi Rp 2 miliar
- 50% ditanggung pemerintah atas rumah tapak atau rumah susun dengan harga jual di atas Rp 2 miliar sampai 5 miliar.
Pada saat itu, Sri Mulyani mengungkapkan salah satu alasan penghapusan PPN untuk pembelian rumah karena, sektor properti sangat terdampak pandemi. Di sisi lain sektor ini banyak menyerap tenaga kerja dan banyak berkaitan dengan industri lain, sehingga butuh dukungan stimulus dari pemerintah.
Tekain perpanjangan PPKM Darurat, Menko Bidang Marves Luhut Binsar Panjaitan mengatakan kebijakan perpanjangan atau disetop belum diputuskan hingga hari ini, keputusan tersebut akan diambil pada akhir pekan ini berdasarkan data yang ada di lapangan.
"Saya lapor Presiden akan monitor. Saya tidak bisa jawab lusa selesai gak diperpanjang, gak bisa! Jumat lapor presiden apakah PPKM Darurat diperpanjang apa selesai saya berangkat pada data-data yang didapat," ujar Luhut dalam acara CNBC Indonesia Economic Update, Selasa (13/7/2021).
Pada kesempatan yang sama Luhut mengatakan melandainya kurva Covid-19 hanya bisa dicapai apabila mobilitas masyarakat berkurang sedikitnya 20%.
Hal itu disampaikan Luhut untuk meluruskan informasi sebelumnya bahwa pada pekan depan kasus baru akan turun ke bawah 30 ribu per hari dan kasus melandai.
"Saya sampaikan kalau mobilitas kita naikkan 20% hampir pasti flat kalau angka ini. Namun kalau ada yang main-main apalagi minggu depan hari libur apakah kita bisa?" ujar Luhut
"Harus jelas penjelasan saya jangan sepotong-sepotoong. Dengan data sekarang bisa konsisten bisa begitu (flattening data Covid-1)," ujar Luhut.
Pemerintah sudah memantau implementasi PPKM Darurat melalui indikator mobilitas dan kegiatan aktivitas masyarakat menggunakan Google Traffic, Facebook Mobility serta Indeks Cahaya Malam NASA.
Dan hasil yang dapat selama periode 3-10 Juli seluruh provinsi Jawa-Bali sudah menunjukkan penurunan mobilitas dan aktivitas masyarakat pada level 10-15%, dari target 20% atau lebih.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waduh! Saham Properti Babak Belur, PPN 0% Kurang Nendang?
