Saham Properti Diborong Lagi, Ada yang Melesat 7%

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
12 March 2021 10:33
Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten properti pada awal perdagangan sesi I Jumat (12/3/2021) kembali menggeliat, di tengah kabar positif dari pengesahan RUU stimulus fiskal Amerika Serikat (AS) menjadi undang-undang.

Sentimen dari relaksasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan relaksasi uang muka (down payment/DP) 0% juga masih menjadi sentimen positif untuk saham properti.

Simak pergerakan saham properti pada perdagangan sesi I hari ini pukul 09:45 WIB.

Berdasarkan data dari RTI, setidaknya ada delapan saham properti yang kembali melesat pada perdagangan sesi I hari ini. Bahkan ada yang sudah melesat hingga hampir 7%.

Tercatat di posisi pertama ada saham PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) yang meroket hingga 6,97% ke level Rp 5.375/unit pada pukul 09:45 WIB.

Data perdagangan mencatat nilai transaksi saham POLL pagi hari ini telah mencapai Rp 4 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 820 ribu lembar saham. Investor asing pun melakukan pembelian saham POLL sebesar Rp 621 juta di pasar reguler.

Selanjutnya di posisi kedua terdapat saham emiten properti milik Grup Hary Tanoe, PT MNC Land Tbk (KPIG) yang melesat 3,02% ke posisi Rp 129/unit pada pukul 09:45 WIB.

Nilai transaksi saham KPIG pun sudah mencapai Rp 2 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 20 juta lembar saham. Namun, investor asing malah melepas saham KPIG sebanyak Rp 571 juta di pasar reguler.

Berikutnya di posisi ketiga diduduki oleh saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) yang melesat 2,01% ke Rp 1.015/unit pada perdagangan sesi I hari ini.

Tercatat nilai transaksi saham SMRA mencapai Rp 40 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 38 juta lembar saham. Senada dengan gerak sahamnya yang melesat, asing juga tercatat membeli saham SMRA sebesar Rp 2,21 miliar di pasar reguler.

Sedangkan untuk penguatan paling minor dibukukan oleh dua saham properti Grup Lippo yakni PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) yang menduduki posisi ketujuh dan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yang menduduki posisi kedelapan.

Saham LPCK menguat 1,27% ke Rp 1.195/unit dan saham LPKR menguat 0,99% ke Rp 204/unit pada pukul 09:45 WIB

Adapun nilai transaksi saham LPCK telah mencapai Rp 227 juta dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 190 ribu lembar saham. Seperti saham KPIG, asing juga masih melepas saham LPCK di pasar reguler sebesar Rp 8,28 juta.

Sedangkan untuk saham LPKR, nilai transaksinya sudah mencapai Rp 2 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 10 juta lembar saham. Tak seperti 'saudaranya', asing tercatat membeli saham LPKR di pasar reguler sebesar Rp 109 juta.

Selain sentimen dari penguatan bursa saham AS akibat pengesahan RUU stimulus fiskal menjadi UU, melesatnya kembali saham-saham properti masih didorong oleh sentimen dari relaksasi uang muka (DP) 0% rumah dari BI dan OJK.

Selain relaksasi DP 0%, sektor properti juga mendapat keringanan dari pembebasan pajak pertambangan nilai (PPN) sampai Agustus mendatang (6 bulan) dan ditambah dengan mulai Maret 2021 melalui pelonggaran Loan to Value (LTV) dan Financing to Value (FTV) sebesar 100% untuk kredit properti.

Sebelumnya, menurut riset CLSA Sekuritas, kebijakan relaksasi PPN (Pajak Pertambahan Nilai) untuk sektor perumahan yang kemarin diumumkan pemerintah akan menguntungkan pengembang properti properti yang punya stok rumah yang belum terjual.

"Kebijakan sementara ini, akan menguntungkan pengembang properti, tujuannya untuk mengurangi inventori yang membuat pasokan berlebih selama ini," tulis CLSA Sekuritas dalam risetnya, Selasa (2/3/2021) silam.

Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Totok Lusida menyambut baik kebijakan ini, meski tidak terlalu puas. Sebab usulan REI, insentif ini mestinya berlaku sampai Desember 2021. Namun Penghapusan PPN berlaku sejak 1 Maret sampai 31 Agustus 2021.

"Apa yang dilakukan pemerintah untuk mendukung semuanya, kita kerja dulu lah gimana kalau sampai Agustus. Kemarin kita usulan sampai Desember segala transaksi dalam hal properti, sampai Desember," kata Totok kepada CNBC Indonesia, dikutip Selasa (2/3/21).


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waduh! Saham Properti Babak Belur, PPN 0% Kurang Nendang?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular