Kapitalisasi Pasar Rp 100 T

BCA Kokoh di Puncak, BNI Depak BRIS dari 10 Besar Big Cap!

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
08 March 2021 11:55
Dok: BNI
Foto: Dok: BNI

Jakarta, CNBC Indonesia - Meski tersandung koreksi beberapa kali dan diterpa aksi jual investor asing mengikuti tren global, bursa saham nasional sepanjang pekan lalu masih bertahan di jalur hijau.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan lalu meroket pada 3 hari pertama dan terkoreksi pada 2 hari terakhir. Akibatnya, indeks acuan bursa tersebut terhitung menguat sebesar 0,24% (14,95 poin) dari posisi akhir pekan lalu di 6.241,796 menjadi 6.256,75 pada Jumat (6/3/2021).

Nilai perdagangan pada pekan lalu tercatat sebesar Rp 71,7 triliun, dengan 131,5 miliar saham berpindah tangan sebanyak 7,4 juta kali. Investor asing membukukan penjualan bersih (net sell) senilai Rp 25,1 miliar.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga akhir pekan lalu total dari 10 besar kapitalisasi pasar saham-saham big cap berbalik meningkat Rp 8 triliun menjadi Rp 3.089 triliun.

Perkembangan Market Cap Emiten Big Cap 10 Besar (RP T)

No.Emiten5 Maret No.Emiten26 FebruariNo.Emiten19 Februari
1.Bank Central Asia/BBCA8301.Bank Central Asia/BBCA8191.Bank Central Asia/BBCA833
2.Bank Rakyat Indonesia/BBRI5822.Bank Rakyat Indonesia/BBRI5752.Bank Rakyat Indonesia/BBRI585
3.Telkom/TLKM3293.Telkom/TLKM3463.Telkom/TLKM318
4.Bank Mandiri/BMRI2994.Bank Mandiri/BMRI2844.Bank Mandiri/BMRI295
5.Unilever/UNVR2575.Unilever/UNVR2675.Unilever/UNVR265
6.Astra/ASII2236.Astra/ASII2196.Astra/ASII234
7.Chandra Asri/TPIA1687.Chandra Asri/TPIA1747.Chandra Asri/TPIA183
8.Sampoerna/HMSP1688.Sampoerna/HMSP1558.Sampoerna/HMSP159
9.Emtek/EMTK1229.Bank Syariah Indonesia/BRIS1199.Emtek/EMTK128
10.Bank Negara Indonesia/BBNI11110.Emtek/EMTK11910.Bank Negara Indonesia/BBNI111

Sumber: BEI, berdasarkan data harga saham, Jumat (5/3/2021)

Berdasarkan data di atas, mayoritas mengalami peningkatan market cap, hanya 3 saham yang market cap-nya turun.

Seperti pada pekan sebelumnya, posisi pertama masih diduduki oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai market cap-nya sebesar Rp 830 triliun atau naik Rp 11 triliun dari pekan sebelumnya.

Selanjutnya, di posisi kedua masih juga dipegang oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai market cap-nya sebesar Rp 582 triliun atau naik Rp 7 triliun.

Sementara itu, market cap PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mengalami penurunan sebesar Rp 17 triliun menjadi Rp 329 triliun pada akhir pekan lalu.

Adapun untuk market cap PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) kembali masuk ke daftar 10 besar big cap BEI dan mendepak posisi PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dari 10 besar big cap BEI.

Tercatat pada pekan lalu, market cap BRIS lebih unggul dari market cap PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dan berhasil menduduki posisi ke-9, sedangkan posisi EMTK berada di urutan ke-10. Adapun market cap BRIS dan EMTK sama-sama sebesar Rp 119 triliun.

Kapitalisasi pasar atau market cap adalah nilai pasar dari sebuah emiten, perkalian antara harga saham dengan jumlah saham beredar di pasar, semakin besar nilai market cap emiten maka pengaruh pergerakannya juga besar terhadap pergerakan IHSG.

NEXT: Sentimen Sepekan, IHSG Selamat karena Cadev

IHSG mengawali pekan dengan reli sebesar 1,55% hingga terkatrol ke level psikologis 6.300. IHSG mendapatkan katalis positif dari pembebasan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) bagi pembelian properti.

PPN merupakan pajak yang dikenakan atas setiap pertambahan nilai dari Barang/Jasa Kena Pajak (BKP/JKP) dalam peredarannya dari produsen ke konsumen. PPN selama ini dibebankan pada penjualan rumah dari pengembang properti ke penjual.

Namun 3 hari kemudian, kondisi berbalik di mana IHSG terkoreksi 1,35% pada Kamis, sehingga balik ke level psikologis 6.200. Pemicunya adalah kenaikan kembali imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika serikat (AS) tenor 10 tahun, setelah turun 3 hari beruntun.

Pada hari itu, imbal hasil surat utang yang menjadi acuan di AS tersebut nyaris menyentuh level 1,5%. Koreksi berlanjut kembali pada Jumat, meski muncul kabar positif dari Bank Indonesia (BI) berupa kenaikan cadangan devisa (cadev) Februari menjadi US$ 138,8 miliar, atau rekor tertinggi sepanjang sejarah Indonesia merdeka.

Kenaikan yield memang dinilai menjadi risiko yang menekan pasar keuangan global. Jika level 1,5% terlewati, pasar khawatir terjadi taper tantrum di mana bank sentral AS menghentikan pembelian surat utang di pasar yang bisa memicu gejolak di pasar keuangan global.

Walhasil, IHSG pun ikut tertekan dan gagal naik kelas ke level psikologis 6.300 pada pekan ini. Meski demikian, secara tahun berjalan indeks acuan bursa tersebut terhitung masih melesat 4,64% atau 277,68 poin.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular