
7 Saham Bank Mini Disuspen, tapi 4 Lainnya Jadi Top Gainers

Jakarta, CNBC Indonesia - Langkah Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan saham tujuh bank kecil tak menyurutkan investor memburu saham-saham sejenis.
Pada perdagangan pagi ini, saham-saham bank kecil masih diburu investor karena ada isu konsolidasi perbankan yang dicanangkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan kecenderungan beralih menjai bank-bank digital.
Pagi ini, saham PT Bank MNC International Tbk (BABP) naik 34,41% ke level 125%, menyentuh batas atas auto rejection. Lalu saham PT Bank Amar Indonesia naik 23,90% ke level Rp 565/unit.
Kemudian saham PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAS) naik 19,32% ke level harga Rp 525/unit dan PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) melesat 18,08% ke level Rp 1.535/unit.
Hari ini, Kamis (4/3/20210, otoritas bursa mengambil langkah antisipatif menghentikan sementara (suspensi) tujuh saham bank kecil yang belakang ini begerak tak wajar.
Dalam pengumumannya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan saham PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI), PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW), PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS), dan PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS). Lalu, ada juga PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA), PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. (INPC), dan PT Bank Capital Tbk. (BACA).
Untuk Bank Artha Graha dan Bank Capital, otoritas bursa tidak hanya menghentikan perdagangan saham, tetapi juga waran milik masing-masing bank, yaitu Waran Seri III Bank Capital Indonesia dan Waran Seri I Bank Artha Graha. Untuk waran, penghentian perdagangan dilakukan di seluruh pasar.
Suspensi tersebut dilakukan BEI sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham bank-bank lapis dua tersebut.