
Sebelum Trading, Simak Dulu Bocoran 8 Kabar Pasar "Hot" Ini!

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi perdagangan Rabu (17/2/21). Indeks acuan bursa nasional tersebut ditutup anjlok 1,03% ke 6.227,72.
Nilai transaksi sebesar sebesar Rp 13,1 triliun dan investor asing menjual bersih Rp 38 miliar di pasar reguler.
Dari dalam negeri, agenda Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI) akan dimulai kemarin hingga Kamis (18/2/2021), di mana hasil dari rapat dewan gubernur tersebut akan diumumkan pada hari ini.
Konsensus sementara yang dihimpun CNBC Indonesia menghasilkan median suku bunga acuan bulan ini di 3,5%. Artinya ada pemotongan 25 basis poin (bps) dari posisi sekarang.
Untuk memulai lagi perdagangan hari ini Kamis (18/2/2021), ada baiknya disimak sederet kabar emiten yang terjadi kemarin.
1. Harum Energy Targetkan Kontribusi Nikel Capai 80% di 2026
Komoditas nikel kini menjadi primadona di sektor pertambangan, bahkan perusahaan batu bara PT Harum Energy Tbk (HRUM) belum lama ini baru mengakuisisi tambang nikel yakni mengakuisisi 51% saham PT Position, milik Aquila Nickel Pte Ltd yang tercatat berbasis di Singapura.
Aksi korporasi akuisisi tambang nikel ini merupakan kali kedua setelah perusahaan milik Kiki Barki ini mengakuisisi Nickel Mines Limited asal Australia pada Juni 2020 lalu.
Usai mengakuisisi dua perusahaan nikel tersebut, HRUM menargetkan kontribusi nikel terhadap pendapatan perusahaan bisa mencapai 75%-80% pada lima tahun mendatang.
2. Gokil! Saham Bank Jago Meroket, Jerry Ng Dkk 'Cuan' Rp 34 T
Saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) melanjutkan reli penguatan sejak Rabu pekan lalu (10/2/2021) dengan melesat 8,23% ke Rp 8.550/saham pada penutupan sesi I perdagangan Rabu (17/2/2021).
Terhitung sejak awal tahun ini, data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, saham bank yang dikendalikan oleh bankir Jerry Ng dan pemilik Northstar Pacific yakni Patrick Walujo ini sudah terbang 189,83%. Dalam setahun terakhir perdagangan, saham Bank Jago meroket 4.958%.
Dengan kenaikan yang luar biasa ini, kira-kira berapa keuntungan yang bisa dikantongi oleh sang bos Jerry Ng dan beberapa pemilik Bank Jago, apabila saham tersebut dijual sekarang? Namun ini hanya hitung-hitungan kasar saja, untuk memperlihatkan seberapa apresiasi pelaku pasar dan investor terhadap Bank Jago yang dipimpin Jerry Ng.
3. Disebut akan Dicaplok Sea Group, Bank Bumi Arta Buka Suara
Manajemen PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) menyebutkan saat ini tidak memiliki informasi mengenai kejadian penting yang berpengaruh pada harga saham perusahaan. Bahkan manajemen baru mendengar mengenai kabar yang terkait dengan perusahaan dari media massa.
Dalam keterbukaan informasi yang dirilis perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini belum ada kejadian material yang dilakukan perusahaan.
"Belum ada informasi /kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi harga saham perusahaan," tulis keterbukaan informasi perusahaan, dikutip Rabu (17/2/2021).
4. Meroket Nyaris 1.000% Sejak IPO, Saham Bank Ini Disuspen Lagi
Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menghentikan sementara atau suspensi perdagangan saham PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk (BANK) dan Waran Seri I Bank Net Indonesia Syariah Tbk (BANK-W) mulai sesi I Rabu ini (17/2/2021), setelah sempat suspensinya dibuka pada Senin pekan ini.
Saham BANK dan waran BANK-W sempat disuspensi pertama kali pada Kamis pekan lalu (11/2/2021), kemudian suspensinya dibuka pada Senin pekan ini dan langsung meroket tembus batas auto reject atas (ARA) 25%.
NEXT: Aksi emiten lainnya
5. Produksi Batu Bara Adaro Turun 6% & Penjualan Drop 9% di 2020
Emiten pertambangan batu bara, PT Adaro Energy Tbk (ADRO), mencatatkan total produksi batu bara sepanjang tahun 2020 sebesar 54,53 juta ton atau mengalami penurunan 6% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
Head of Corporate Communication Adaro Febriati Nadira, dalam penjelasannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia menyampaikan, volume produksi batu bara tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan target yang ditetapkan untuk tahun 2020 sebesar 52 - 54 juta ton.
6. Ini Ekspansi Merdeka Copper Dkk Senilai Rp 1,2 T di Morawali
Emiten pertambangan emas, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menandatangangi perjanjian pembentukan perusahaan patungan atau joint venture agreement terkait proyek acid iron metal (AIM) senilai US$ 90 juta atau setara Rp 1,26 triliun (dengan asumsi kurs Rp 14.000/US$).
Perjanjian tersebut diteken pada 11 Februari 2021 antara perseroan, PT Batutua Pelita Investama (BPI), Wealthy Source Holding Limited dan Eternal Tsinghan Group Limited.
Nantinya, BPI dengan Tsinghan Grup akan mewakili sebesar 80% kepemilikan bersama dengan Tsinghan, melalui afiliasinya Wealthy yang akan memiliki 20% pada perusahaan patungan tersebut.
7. Produksi Turun, Antam Bidik Penjualan 18 Ton Emas Tahun Ini
PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menargetkan produksi emas di tahun ini sebesar 1,37 ton, sementara penjualan emas ditargetkan mencapai 18 ton emas.
SVP Corporate Secretary Antam Kunto Hendrapawoko mengatakan target produksi ini berasal dari tambang emas Pongkor di Jawa Barat (Bogor) dan Tambang emas Cibaliung (Banten).
"Tingkat penjualan emas mencapai 18 ton emas," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Selasa, (16/02/2021).
8. Laba Melesat 50%, Kinerja Bank Mega 2020 Lampaui Industri
PT Bank Mega Tbk (MEGA) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 50,2% pada tahun 2020 menjadi Rp 3 triliun dari sebelumnya Rp 2 triliun. Kenaikan laba ini jauh melampaui kinerja industri perbankan yang anjlok minus 31% hingga November 2020.
"Pertumbuhan profit ini jauh lebih besar dengan rata-rata perbankan yang pada November yang malah turun -31%," ujar Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib dalam public expose 2021 yang digelar pada Rabu (17/2/2021).
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 14 BUMN Siap Dilikuidasi, Kalbe Siap Pasarkan Obat Covid-19