Sebelum Trading, Simak Dulu Bocoran 8 Kabar Pasar "Hot" Ini!

Monica Wareza, CNBC Indonesia
18 February 2021 08:10
Ilustrasi IHSG
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

5. Produksi Batu Bara Adaro Turun 6% & Penjualan Drop 9% di 2020

Emiten pertambangan batu bara, PT Adaro Energy Tbk (ADRO), mencatatkan total produksi batu bara sepanjang tahun 2020 sebesar 54,53 juta ton atau mengalami penurunan 6% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

Head of Corporate Communication Adaro Febriati Nadira, dalam penjelasannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia menyampaikan, volume produksi batu bara tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan target yang ditetapkan untuk tahun 2020 sebesar 52 - 54 juta ton.

6. Ini Ekspansi Merdeka Copper Dkk Senilai Rp 1,2 T di Morawali

Emiten pertambangan emas, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menandatangangi perjanjian pembentukan perusahaan patungan atau joint venture agreement terkait proyek acid iron metal (AIM) senilai US$ 90 juta atau setara Rp 1,26 triliun (dengan asumsi kurs Rp 14.000/US$).

Perjanjian tersebut diteken pada 11 Februari 2021 antara perseroan, PT Batutua Pelita Investama (BPI), Wealthy Source Holding Limited dan Eternal Tsinghan Group Limited.

Nantinya, BPI dengan Tsinghan Grup akan mewakili sebesar 80% kepemilikan bersama dengan Tsinghan, melalui afiliasinya Wealthy yang akan memiliki 20% pada perusahaan patungan tersebut.

7. Produksi Turun, Antam Bidik Penjualan 18 Ton Emas Tahun Ini

PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menargetkan produksi emas di tahun ini sebesar 1,37 ton, sementara penjualan emas ditargetkan mencapai 18 ton emas.

SVP Corporate Secretary Antam Kunto Hendrapawoko mengatakan target produksi ini berasal dari tambang emas Pongkor di Jawa Barat (Bogor) dan Tambang emas Cibaliung (Banten).

"Tingkat penjualan emas mencapai 18 ton emas," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Selasa, (16/02/2021).

8. Laba Melesat 50%, Kinerja Bank Mega 2020 Lampaui Industri

PT Bank Mega Tbk (MEGA) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 50,2% pada tahun 2020 menjadi Rp 3 triliun dari sebelumnya Rp 2 triliun. Kenaikan laba ini jauh melampaui kinerja industri perbankan yang anjlok minus 31% hingga November 2020.

"Pertumbuhan profit ini jauh lebih besar dengan rata-rata perbankan yang pada November yang malah turun -31%," ujar Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib dalam public expose 2021 yang digelar pada Rabu (17/2/2021).

(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular