
Gokil! Saham Bank Jago Meroket, Jerry Ng Dkk 'Cuan' Rp 34 T

Informasi saja, Jerry dan sejumlah pihak mengakuisisi Bank Artos melalui MEI secara resmi pada 26 Desember 2019, seperti terungkap dalam keterbukaan informasi BEI.
MEI mengakuisisi 454,15 juta saham ARTO pada harga Rp 395/saham. Nilai akuisisi itu setara dengan Rp 179,39 miliar. Setelah transaksi tersebut maka MEI memiliki 37,65% saham di Bank Artos, sebelum berganti nama menjadi Bank Jago pada Juni 2020.
Kemudian, pada April 2020, Bank Jago merampungkan pelaksanaan penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue dengan target dana mencapai Rp 1,34 triliun.
Perseroan merilis sebanyak 9,65 miliar saham baru. Setiap pemilik 1 unit saham, akan mendapatkan 8 unit saham baru. Harga pelaksanaan rights issue dengan HMETD ini ditetapkan Rp 139/saham.
Nama Jerry dan Patrick memang dikenal karena beberapa kali terlibat dalam aksi korporasi merger dan akuisisi (M&A).
Keduanya kini menjadi pemegang saham pengendali ARTO dengan membeli 51%.
Dalam dokumen Ringkasan Rancangan Akuisisi yang dipublikasikan Kamis ini (22/8/2019), manajemen Bank Artos menyampaikan bahwa MEI dan WTT memang akan mengambilalih 51% kepemilikan saham perusahaan dari pemilik saham sebelumnya, yakni keluarga besar Arto Hardy.
MEI merupakan perusahaan konsultan manajemen yang berdiri di tahun 2014. Adapun WTT adalah perusahaan investasi yang terdaftar di Hong Kong. Pemegang saham utama WTT adalah Ares Wonder Group (AWG) yang merupakan perusahaan investasi yang terdaftar di Kepulauan Cayman, salah satu negara bebas pajak. AWG dikendalikan oleh pengusaha Patrick Sugito Waluyo yang sejak tahun 2003 juga merupakan pendiri dan pengelola Northstar Group.
Jerry Ng dan Patrick Waluyo bukan nama baru, keduanya sudah malang melintang di industri keuangan nasional dan bahkan luar negeri.
Jerry sebelumnya menahkodai PT Bank BTPN Tbk (BTPN) sebagai direktur utama selama satu dekade dan berhasil melesatkan total aset bank ini menjadi 10 kali lipat
Namun, dia memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan kariernya di BTPN setelah bank tersebut merger dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia.
Pada 2003 lalu, Jerry juga pernah berkarier di Bank Danamon namun hengkang pada September 2007. Dia juga tercatat pernah bekerja di PT Bank Central Asia Tbk dan Grup Astra. Sejumlah jabatan penting pernah diembannya seperti Deputi Presiden Direktur di PT Bank Universal, Presiden Direktur di PT Federal International Finance (FIF), dan menjadi Komisaris di PT Astra Colonial Mutual Group Life.
Sementara itu, Patrick Sugito Walujo adalah mantan bankir investasi di Goldman Sachs & Co, dan associate di Ernst & Young. Patrick adalah pendiri Northstar Group, perusahaan pengelola dana (private equity firm) dengan aset kelolaan senilai US$2 miliar atau sekitar Rp 26,66 triliun dan investasi lebih dari US$ 2,8 miliar di Asia Tenggara.
Patrcik juga tercatat sebagai Komisaris di PT Duta Intidaya Tbk (DAYA) and PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID).
Sebelumnya, alumnus Cornell University ini juga pernah menjabat sebagai Senior Vice President di Pacific Century Group Japan dan direksi di Philippine Bank of Communications, sebagaimana terekam dalam profilnya di situs nsgroup.com.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
