OJK & Perbankan Kompak: 2021 Menjadi Tahun Akselerasi Ekonomi

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
12 February 2021 14:40
Direktur Utama Bank Bukopin Rivan A. Purwantono
Foto: Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan sekaligus Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Heru Kristiyana

Bukan hanya OJK yang memproyeksikan 2021 dapat lebih kondusif dibandingkan 2020, pelaku industri perbankan pun optimistis. Selain adanya harapan vaksinasi Covid-19, kecepatan dalam menangani pandemi ini juga akan menggerakan perekonomian.

Optimisme ini tercermin dari target PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) dan PT KB Bukopin Tbk (BBKP) dalam menyambut 2021 dalam Banking Outlook 2021 bersama CNBC Indonesia. Plt. Direktur Utama BBTN Nixon L.P. Napitupulu mengatakan perseroan menargetkan laba bersih Rp 2,5 triliun sampai Rp 2,8 triliun pada 2021, meningkat sekitar 50% dibandingkan setahun sebelumnya.

"Memang kami sudah submit RBB (rencana bisnis bank) ke OJK akhir 2020. Kami lagi diskusi mudah-mudahan bias di-approve. Kami menargetkan laba bisa Rp 2,5-2,8 triliun tumbuh lebih dari 50%," ujar Nixon.

Sumber laba terbesar adalah penghematan dari biaya cost of fund. Sama seperti 2020, likuiditas BTN pada 2021 cenderung longgar sehingga biaya dana masih dapat ditekan. Padahal, pada tahun-tahun sebelumnya, loan to deposits (LDR) BTN biasanya di atas 100%.

Selain itu, BTN juga mendorong transaksi di non kredit guna meningkatkan pendapatan berbasis komisi (fee based income). "Saat ini kan (pendapatan bunga) berat maka kami mengkonversi pendapatan dari interest income ke FBI," ujar Nixon.

Untuk kredit, Nixon mengatakan BTN membuat target pertumbuhan 8-9% pada 2021. Sementara itu pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) akan sejalan dengan kredit yakni ditargetkan sekitar 9%. Selain itu, kredit bermasalah (non performing loan) juga ditargetkan akan terkelola di level 3,6%.

"Tantangannya pertumbuhan kredit 8-9% mungkin sama dengan semua bank yakni seberapa cepat penyelesaian vaksinasi sehingga confident ekonomi masih bisa tumbuh," ujar Nixon.

Direktur Finance, Planning, & Treasury Bank BTN, Nixon L.P. NapitupuluFoto: Plt. Direktur Utama Bank BTN, Nixon L.P. Napitupulu

Dia juga menargetkan realisasi KPR mencapai lebih 200 ribu rumah pada 2021. Hal ini seiring dengan harapan perbaikan pertumbuhan ekonomi yang akan mendorong pembelian rumah, dan meningkatkan kepercayaan masyarakat. Dia menyebutkan backlog perumahan saat ini masih tinggi sebanyak 7 juta orang yang masih belum memiliki rumah, sehingga potensi penyaluran KPR masih terbuka.

"Hanya saja harus ada kepercayaan untuk membangun lagi, orang butuh rumah. Kita banyak bicara bekerja dari rumah, sekolah dari rumah, berkegiatan di rumah jadi rumahnya harus ada, karena kebutuhan mendasar," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama KB Bukopin Rivan Purwantono menargetkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) hingga 40% di 2021. Selain itu Bukopin yang baru mendapat suntikan dana dari KB Kookmin Bank memproyeksikan pertumbuhan aset dan kredit masing-masing 23% dan 8%.

"DPK penting karena recovery setelah 2020 lalu terdampak pandemi dan modal. Di 2021 kita akan menguatkan RBB dan menyusun strategi," kata Rivan.

KB Bukopin juga siap membangun kembali kepercayaan nasabah dengan melakukan rebranding pada Maret 2021. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan nama besar KB Kookmin Bank.

"Kita garap penetrasi market baru. Dengan masuknya Bukopin ke KB Kookmin maka kita mengincar market baru di Korean Community," tutur Rivan.

Sementara, KB Bukopin juga siap untuk mengembangkan lebih besar IT untuk digitalisasi. Pengembangan teknologi ini akan menjadi titik balik perkembangan digitalisasi Bukopin di semua lini. Lebih jauh Rivan mengatakan, pengembangan IT ini roadmap akan disiapkan di 2021 untuk dieksekusi di 2022 nanti.

"Kami akan menggunakan KB Generation System dalam IT kita. Di 2021 Semester II disiapkan untuk nantinya 2022 dan 2023 akan berjalan dengan baik," kata Rivan.

(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular