Pertamina Mau Rilis Global Bond Rp 280 T, Begini Kinerjanya

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
03 February 2021 13:05
Pertamina
Foto: REUTERS/Darren Whiteside

Harga minyak Brent pada 2020 rata-rata mencapai US$ 41 per barel, diperkirakan pada 2021 naik menjadi US$ 45 per barel, dan 2022 US$ 50 per barel.

Penjualan produk minyak, termasuk BBM pada 2020 disebutkan turun 6% pada 2020, namun diperkirakan akan meningkat 10% pada 2021 dan 5% pada 2022.

Pertamina tidak menurunkan harga BBM hampir di semua produknya selama 2020 meski biaya pengadaan minyak mentah dan BBM jatuh pada tahun lalu. Fitch berasumsi pemerintah enggan menurunkan harga BBM meski perekonomian melemah, karena ketika akan menaikkan harga BBM, ini menjadi isu politik yang sensitif di negara ini.

"Kita berharap Pertamina menghasilkan pendapatan di sisi hilir lebih tinggi lagi untuk mengimbangi turunnya keuntungan di hulu karena turunnya harga minyak mentah."

Fitch juga memperkirakan rendahnya harga minyak dan tetap stabilnya harga jual BBM ke publik dapat mengurangi kebutuhan subsidi dan kompensasi dari pemerintah kepada Pertamina, setidaknya sampai dua tahun mendatang.

Pengembalian (subsidi) dan kompensasi dari pemerintah kepada Pertamina diperkirakan akan turun menjadi sekitar US$ 3 miliar-US$ 4 miliar per tahun hingga 2022 dari US$ 4,8 miliar pada 2019.

Pertamina juga telah mendapatkan kompensasi sekitar US$ 5,4 miliar sejak 2017 atas penjualan BBM (jenis Premium) yang dijual di bawah harga pasar.

"Kami perkirakan perusahaan tidak akan membutuhkan kompensasi ini hingga 2023."

(wia)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular