Freeport Terbitkan Global Bond untuk Bangun Smelter

Market - vap, CNBC Indonesia
07 April 2022 14:21
Smelter Freeport (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel) Foto: Smelter Freeport (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Freeport Indonesia bakal menerbitkan surat utang berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) untuk membiayai pembangunan smelter. 

Hal tersebut dibenarkan Direktur Keuangan MIND ID Devi Pradnya Paramita. Sayangnya, ia tidak merinci lebih jauh terkait nominal global bond yang akan diterbitkan Freeport. 

"Size tergantung kondisi market, tenor yang mungkin di consider 5, 10, 30 tahun (juga tergantung pasar). Penggunaan dana untuk pembiayaan development capex khususnya pembangunan smelter," ujar Devi kepada CNBC Indonesia, Kamis (7/4/2022). 

Seperti diketahui, Mining Industry Indonesia (MIND ID) adalah BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia yang di mana Freeport Indonesia menjadi salah satu anggotanya. Selain Freeport, ada juga PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Inalum (Persero), dan PT Timah Tbk.

Sementara itu, Vice President Corporate Communication Freeport Indonesia, Riza Pratama menolak memberikan informasi lebih jauh. 

"Saya belum bisa kasih info tersebut," ujarnya kepada CNBC Indonesia. 

Diberitakan sebelumnya, lembaga pemeringkat Fitch Ratings memberikan rating BBB- untuk PT Freeport Indonesia. Ini merupakan rating BBB- pertama yang diberikan Fitch kepada Freeport.

Outlook atas rating tersebut adalah stabil. Pada saat yang sama, Fitch juga memberikan rating yang sama untuk surat utang atau senior unsecured notes yang bakal diterbitkan.

Rating BBB- mencerminkan Freeport memiliki skala produksi dan simpanan sumber daya alam yang besar.

"Rating ini juga menjadi cerminan jika Freeport memiliki umur bisnis yang panjang disertai solidnya kondisi keuangan perusahaan," tulis keterangan resmi Fitch dikutip CNBC Indonesia, Rabu (6/4/2022).

Prospek tersebut mampu mengkompensasi posisi Freeport yang hanya memiliki aset tunggal di Indonesia. Posisi ini menghadapkan Freeport pada risiko regulasi yang berlaku di negara tersebut.

Prospek perusahaan juga tercermin dari arus kas yang kuat, didukung oleh biaya rendah, harga komoditas yang tinggi, dan peningkatan output dari produksi bawah tanahnya. Ini akan membantu Freeport untuk mempertahankan profil keuangan yang solid seiring dengan kemajuan proyek pembangunan smelter.

Meski begitu, ekspansi smelter akan membuat arus kas bebas atau free cash flow (FCF) akan berubah negatif dalam jangka menengah karena dividen dan belanja modal yang meningkat, karena Freeport akan mendanai proyek smelter dengan utang.

"Namun, kami mengharapkan Freeport untuk terus mengelola rencana dividennya untuk menghindari kerusakan profil leverage yang kuat," tulis Fitch.

"Fitch menilai Freeport secara mandiri karena kami yakin perusahaan memiliki kekuatan kredit yang sama dengan pemegang sahamnya, Freeport-McMoRan Inc. (FCX, BBB-/Stable), yang memiliki 48,76%. Kami percaya ada insentif strategis dan operasional yang tinggi bagi FCX untuk mendukung Freeport," terang Fitch.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Jokowi Bentuk Bullion Bank, Freeport Siap Dukung


(vap/vap)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading