
Kapitalisasi Hypermart Cuma Rp 873 M, Temasek Tekor Rp 4 T?

Jakarta, CNBC Indonesia - Anderson Investments Pte. Ltd (Anderson), entitas yang secara tidak langsung dimiliki sepenuhnya oleh Temasek Holdings (Private) Limited asal Singapura, akhirnya resmi memegang 19% saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), pengelola Hypermart milik Grup Lippo.
Resmi masuknya Temasek ini terjadi setelah Anderson Investments mengeksekusi Hak Tukar dalam Exchangeable Rights yang diterbitkan oleh salah satu pemegang saham MPPA, yakni Prime Star Investment Pte. Ltd. (PSI), dengan jumlah pokok penerbitan sebesar US$ 300 juta (disebut ER).
PSI adalah salah satu pemegang saham MPPA dengan porsi 1.402.947.000 atau 18,63%, sementara sisa saham MPPA dipegang oleh PT Multipolar Tbk (MLPL) sebesar 50,23%, Connery Asia Limited 14,25%, dan investor publik 16,87%.
Adapun 100% saham PSI dikendalikan oleh MLPL, entitas Grup Lippo.
Jika mengacu kurs Rp 14.000/US$, maka nilai hak tukar US$ 300 juta itu setara dengan Rp 4,2 triliun.
Sementara itu, valuasi porsi saham Anderson hasil tukar dari PSI sebanyak 1.402.947.000, dengan mengacu harga saham MPPA Rp 116/saham pada penutupan perdagangan sesi I Jumat ini (29/1), maka valuasi porsinya sebesar Rp 163 miliar. Harga penutupan sesi I melesat 34,88% atau auto reject atas (ARA) dengan kapitalisasi pasar Rp 873,38 miliar.
Artinya, selisih hak tukar Temasek dan valuasi saham MPPA Temasek di awal sesi I mencapai Rp 4,04 triliun.
Data BEI mencatat, saham MPPA tersebut ditutup turun 3,37% di level Rp 86/saham pada perdagangan Kamis kemarin. Tapi pada sesi I penutupan Jumat ini naik 34,88%.
Sekretaris Perusahaan MLPL Natalie Lie mengatakan pihaknya sudah meneken Perjanjian Penempatan Hak Tukar (Exchangeable Rights Subscription Agreement) tertanggal 31 Januari 2013 yang dibuat antara PSI, MLPL, dan Anderson, sebagaimana telah ditambahkan dan diubah oleh perjanjian kerja sama tanggal 2 Februari 2018.
Berdasarkan Perjanjian Kerja Sama, PSI telah menerbitkan equity linked instrument tanpa bunga yang disebut Exchangeable Rights dengan jumlah pokok sebesar US$ 300 juta (disebut ER).
Seluruh ER ini telah diambil dan dibayar penuh oleh Anderson berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang terdapat di dalamnya pada 18 Februari 2013.
ER dapat ditukarkan dengan saham-saham dalam Matahari Putra Prima sejumlah 1.402.947.000 saham, pada setiap waktu berdasarkan opsi dari Anderson, selambat- lambatnya tanggal 31 Januari 2021.
Pada 18 Januari 2021, Anderson mengirimkan notifikasi untuk melaksanakan Hak Tukar.
Pada 26 Januari 2021, telah dilakukan crossing 1.402.947.000 saham MPPA dari PSI ke Anderson sebagai penyelesaian pelaksanaan Hak Tukar.
"Dengan terjadinya penyelesaian pelaksanaan Hak Tukar, maka terhitung sejak 26 Januari 2021, PSI sudah tidak memiliki saham di MPPA," kata Natalie, dalam keterbukaan informasi di BEI, Kamis (28/1/2021).
"Kejadian, informasi dan fakta material tersebut di atas tidak berdampak secara negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Perseroan. Bahwa selain dari informasi yang telah kami ungkapkan di atas pada saat ini tidak terdapat kejadian, informasi atau fakta material lain yang tidak kami ungkapkan."
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waduh 3 Tahun Tekor! Matahari Putra Prima Rugi Lagi Rp 405 M
