Kinerja 2020

Waduh 3 Tahun Tekor! Matahari Putra Prima Rugi Lagi Rp 405 M

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
28 April 2021 16:33
Hypermart
Foto: Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pengelola gerai Hypermart milik Grup Lippo PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) kembali membukukan rugi bersih sepanjang tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan yang terbit di situs Bursa Efek Indonesia (BEI), MPPA membukukan rugi bersih Rp 405,31 miliar pada 2020, berkurang 27% dari rugi bersih tahun sebelumnya yang sebesar Rp 552,68 miliar. Adapun pada 2018 MPPA juga mencatatkan rugi, yakni sebesar Rp 898,27 miliar.

Pendapatan usaha MPPA pun menyusut dari Rp 8,64 triliun pada 2019 menjadi Rp 6,75 triliun pada tahun lalu. Secara lebih rinci, pos penjualan langsung menyumbang pendapatan sebesar Rp 6,67 triliun, sementara penjualan konsinyasi sebesar Rp 495,77 miliar.

Seiring dengan pendapatan yang merosot, beban pokok penjualan dan pendapatan per 31 Desember 2020 juga turun menjadi Rp 5,44 triliun, dari raihan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 7,07 triliun.

Adapun aset perusahaan naik 18,05% menjadi Rp 4,51 triliun pada 2020, dari Rp 3,82 triliun pada 31 Desember 2019.

Sementara, liabilitas MPPA tercatat sebesar Rp 4,33 triliun pada tahun lalu. Jumlah ini naik 31,48% dari liabilitas tahun sebelumnya yang sebesar Rp 3,29 triliun.

Di samping itu, ekuitas emiten yang melantai di bursa sejak 1992 silam ini turun signifikan dari Rp 530,65 miliar pada 2019 menjadi Rp 184,70 miliar.

Informasi saja, per akhir Desember tahun lalu MPPA mengoperasikan toko Hypermart, Foodmart, Smart Club, Hyfresh dan Boston Health & Beauty dengan jumlah 211 gerai. Jumlah ini berkurang ketimbang tahun sebelumnya, yakni sebanyak 222 lokasi di Jakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia.

Dari pasar bursa, saham MPPA masih disuspensi oleh pihak bursa sejak Jumat (23/4/2021).

Suspensi tersebut dilakukan seiring terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham MPPA akhir-akhir ini.

Adapun 'penggembokan' saham MPPA dilakukan baik di pasar reguler maupun pasar tunai.

Saham MPPA memang mengalami lonjakan harga yang signifikan akhir-akhir ini. Dalam sepekan terakhir saham ini melesat 21,99%. Sementara dalam sebulan terakhir MPPA melejit sebesar 273,91%.

Dengan ini, saham MPPA sudah dua kali disuspensi oleh pihak bursa. BEI telah 'menggembok' saham emiten yang melantai di bursa sejak 1992 ini pada 12-13 April, seiring terjadinya kenaikan harga saham yang signifikan.

Sebelum disuspensi pada 12 April, pada 6 April 2021 otoritas bursa juga telah memberikan peringatan terkait peningkatan harga di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA) saham MPPA.

Dalam laporan keuangan, manajemen MPPA menjelaskan, sebagai dampak dari pandemi virus corona sejak awal tahun 2020, MPPA berusaha meningkatkan pelayanan seperti layanan delivery, mengoptimalkan layanan penjualan secara online menggunakan aplikasi Hypermart Online, layanan belanja melalui delivery chat and shop melalui aplikasi WhatsApp dan layanan park and pickup.

"Dengan upaya dan inovasi yang terus dikembangkan tersebut, manajemen juga melakukan efisiensi dalam struktur biaya disesuaikan dengan aktivitas operasional selama wabah Covid-19. Manajemen perusahaan tidak melihat adanya ketidakpastian material yang dapat menyebabkan keraguan atas kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya," tulis manajemen MPPA.

 


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Emiten Pengelola Hypermart Rugi Terus Sejak 2017, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular