Kebijakan Transparansi Bunga

BI Turun Gunung, Bank Wajib Buka-bukaan Soal Bunga Kredit!

Herdaru Purnomo & Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
28 January 2021 11:36
Gubernur BI Perry Warjiyo di Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan BI - Desember 2020 (Tangkapan Layar Youtube BI)
Foto: Gubernur BI Perry Warjiyo di Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan BI - Desember 2020 (Tangkapan Layar Youtube BI)

Sepanjang 2020, BI sudah memangkas suku bunga sebanyak 125 basis poin (bps). Di level Asia Tenggara, BI hanya kalah agresif ketimbang bank sentral Filipina dalam hal menurunkan suku bunga acuan.

Di sisi lain, perbankan juga sudah merespons dengan menurunkan suku bunga kredit. Namun laju penurunan suku bunga kredit perbankan belum secepat suku bunga acuan.

Sepanjang 2020, suku bunga Kredit Modal Kerja (KMK) turun 87 bps secara point-to-point. Sementara suku bunga Kredit Investasi (KI) dan Kredit Konsumsi (KK) masing-masing berkurang 65 bps dan 28 bps. Seluruhnya masih jauh dari penurunan BI 7 Day Reverse Repo Rate.

Dari sisi deposito, rata-rata suku bunga deposito tenor 12 bulan di bank umum adalah 5,69%. Turun 114 bps dibandingkan posisi akhir 2019. Lajunya lumayan cepat, tetapi lagi-lagi tidak secepat penurunan BI 7 Day Reverse Repo Rate.

Perbankan masih menjadi pemain utama, urat nadi yang menyalurkan darah ke perekonomian. Menurut catatan Bank Dunia, 77,3% aset lembaga keuangan di Indonesia dikuasai oleh bank. Aset perbankan mencapai 55,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Peran perbankan begitu dominan. Jadi kala perbankan lesu menyalurkan darah (dalam hal ini likuiditas), maka ekonomi akan lemah lunglai. Oleh karena itu, kelesuan penyaluran kredit perbankan adalah gambaran lemahnya perekonomian secara keseluruhan.

Penyaluran kredit perbankan pada Desember 2020 kembali tumbuh negatif alias terkontraksi. Ini membuat kontraksi pertumbuhan kredit terjadi selama empat bulan beruntun.

BI melaporkan, nominal penyaluran kredit yang disalurkan perbankan pada Desember 2020 adalah Rp 5.482,5 triliun. Tumbuh -2,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY).

Ketika suku bunga kredit bisa ditekan, maka harapannya rumah tangga dan dunia usaha akan terangsang untuk mengakses modal dan perbankan. Saat rumah tangga dan dunia punya modal untuk ekspansi, maka ekonomi Tanah Air akan tumbuh, tidak lagi terjebak di 'jurang' resesi.

(dru/dru)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular