Kantongi Rp 2,3 T, Emiten Grup Sandi Uno Listing di Nasdaq

tahir saleh, CNBC Indonesia
18 January 2021 15:32
Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno/ Twitter @sandiuno
Foto: Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno/ Twitter @sandiuno

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan cek kosong alias special purpose acquisition (SPAC) yang terafiliasi dengan Grup Saratoga, Provident Acquisition Corp, resmi tercatat di Bursa Nasdaq dengan kode saham PAQCU pada perdagangan Jumat (8/1/2021).

Berdasarkan keterangan di situs resmi Nasdaq, perusahaan mengumumkan penutupan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) sebanyak 23.000.000 saham dengan harga perdana US$ 10,00 per unit saham.

Dengan demikian, perusahaan meraih dana IPO sebesar US$ 230 juta atau setara dengan Rp 3,22 triliun (kurs Rp 14.000/US$).

Penawaran ini termasuk tambahan 3.000.000 saham yang terjual sesuai dengan pelaksanaan penuh opsi penjatahan berlebih (over allotment option) dari penjamin emisi. Mekanisme ini direalisasikan lantaran tingginya permintaan saham perdana perusahaan.

Setelah listing di Nasdaq, 8 Januari 2021, pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu (15/1), sahamnya turun 9,84% di posisi US$ 11,27/saham, kendati dibanding harga IPO masih naik.

Setiap unit saham, terdiri dari satu saham biasa Kelas A dan 1,5 dari satu waran yang dapat ditebus oleh investor.

Setiap waran memberi hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham biasa Kelas A dengan harga US$ 11,50 per saham.

Setelah efek perusahaan yang terdiri dari unit-unit tersebut memulai diperdagangkan secara terpisah, perusahaan mengharapkan bahwa saham biasa dan waran Kelas A bisa dicatatkan di Nasdaq dengan kode masing-masing "PAQC" dan "PAQCW".

"Perusahaan SPAC ini dibentuk untuk tujuan merger, pertukaran saham, akuisisi aset, pembelian saham, reorganisasi atau kombinasi bisnis serupa dengan satu atau lebih bisnis," tulis manajemen Provident, dikutip Senin (18/1).

Citigroup Global Markets Inc. bertindak sebagai pemesan tunggal alias bookrunner dalam IPO ini.

Sebelumnya, sponsor perusahaan ini, yakni Provident Acquisition Holdings Ltd., telah berkomitmen untuk membeli total 6 juta waran jika berlebih dalam penjatahan.

Terdapat beberapa anchor investor dari aksi korporasi ini, mulai dari WF Asian Reconnaissance Fund Limited (Ward Ferry) telah berkomitmen untuk menyerap 2,5 juta saham ditambah dengan 1,25 juta waran.

Selanjutnya, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) yang merupakan perusahaan milik Sandiaga dan Edwin Soeryadjaya, melalui anak usahanya PT Nugraha Eka Kencana memberikan komitmen sebanyak 1 juta saham ditambah dengan 500 ribu waran.

Pembeli lainnya adalah Star Investments Limited, afiliasi dari sponsor perusahaan dan Provident Group dan masih terafiliasi dengan Saratoga, juga berkomitmen untuk menyerap 2 juga saham beserta 1 juta waran.

Provident Acquisition merupakan perusahaan yang memiliki fokus pada perusahaan konsumer dengan potensi disrupsi pertumbuhan yang beroperasi di Asia, dengan fokus khusus pada sektor teknologi di Asia Tenggara.

Perusahaan ini sendiri berbasis di Hong Kong dan didirikan pada tahun ini.

Pemegang saham perusahaan saat ini adalah Provident Acquisition Holdings Ltd. dengan kepemilikan 98,1%. Setelah IPO ini kepemilikannya akan turun menjadi sebesar 18,3%.

Sebagai informasi, Saratoga Investama adalah perusahaan yang menjadi kendaraan bisnis Sandiaga Uno dan Edwin Soeryadjaya. Sandi yang kini menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif secara pribadi punya 21,51% saham SRTG atau setara dengan 583.565.429 saham.

Sementara saham terbesar SRTG per September 2020, dipegang oleh PT Unitras Pertama sebesar 32,72%, Michael WP Soeryadjaya 0,05 %, Devin Wirawan 0,005%, Lany Djuwita 0,001%, dan investor publik 11,94%.

Pemegang saham mayoritas akhir Unitpras Pertama adalah Edwin Soeryadjaya, sang Presiden Komisaris SRTG, dan putra dari pendiri Grup Astra, mendiang William Soeryadjaya.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow! Emiten Afiliasi Sandiaga Mau IPO di Nasdaq, Bidik Rp3 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular