
Perusahaan Menara Sandiaga Rilis Obligasi Setara Rp 4,20 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten menara telekomunikasi, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menawarkan surat utang dalam denominasi dollar sebesar US$ 300 juta atau setara Rp 4,20 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.025 per US$. Adapun, besaran bunga yang ditawarkan sebesar 2,75%.
Corporate Secretary TBIG, Yusman Santoso mengatakan, surat utang global ini telah mendapat peringkat BBB- oleh Fitch Ratings dan akan jatuh tempo pada 2026 mendatang. Surat utang ini akan dicatatkan di Bursa Efek Singapore (SGX).
Menurut Yusman, jumlah bersih yang akan diterima dari perseroan penerbitan surat utang ini, setelah dikurangi dengan biaya penjaminan emisi dan komisi serta perkiraan biaya dan pengeluaran lainnya adalah sekitar US $ 296,4 juta.
TBIG berencana untuk menggunakan dana yang diperoleh tersebut untuk membayar sebagian saldo terutang dari fasilitas pinjaman revolving sebesar US$375 juta tahun 2019, fasilitas pinjaman revolving sebesar US$ 100 juta atau fasilitas B serta pinjaman revolving sebesar US$200 juta tahun 2017.
"Jumlah pembiayaan kembali untuk Fasilitas B dan Fasilitas RLF tahun 2017 akan tetap tersedia dan dapat dipinjam kembali," katanya dalam keterangan pers, dikutip Jumat (15/1/2021).
Sampai dengan 30 September 2020, total pinjaman bruto dan kas serta setara kas milik TBIG dan entitas anaknya yakni sebesar Rp. 25,119 miliar (US$ 1 ,7 miliar ) dan Rp. 574 miliar (US$ 38,5 juta).
Setelah memberlakukan penerbitan surat utang global ini, dan penggunaan perolehan dana bersih tersebut, total pinjaman bruto yang dimiliki oleh anak perusahaan, kecuali TBG Global Pte. Ltd . dengan menggunakan kurs laporan posisi keuangan adalah sebesar Rp. 7.216.785 juta (US $ 483,8 juta).
Yusman melanjutkan, sampai dengan 9 bulan pertama tahun ini, fasilitas yang terkomitmen dan belum ditarik berdasarkan pinjaman Fasilitas RLF tahun 2017, Fasilitas RCF tahun 2018, Fasilitas RLF tahun 2019 dan fasilitas kredit adalah sebesar US$209,0 juta.
Setelah disesuaikan dengan memperhitungkan penerbitan Surat Utang ini dan penggunaan perolehan bersih tersebut, fasilitas yang terkomitmen dan belum ditarik berdasarkan pinjaman Fasilitas RLF tahun 2017, Fasilitas RCF tahun 2018, Fasilit as RLF tahun 2019 dan Fasilitas Kredit adalah sebesar US$ 505,4 juta yang akan tetap tersedia dan dapat dipinjam kembali.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bayar Utang, Emiten Sandi Uno Terbitkan Obligasi Rp 750 M